08 December 2012

The First

          Masih teringat saat itu. Ketika akan berangkat ke kota Yogyakarta, kota yang terpilih menjadi kota perjuanganku. Rasanya itu campur aduk. Ada seneng, sedih, haru, gimana ya?? pasti temen-temen yang baru memasuki kuliah semester pertama pasti ngreasain ini. Kenapa?

          Hm.. karena mengharuskan kita berangkat ke kota lain pada waktu masih dalam suasana lebaran. Aku ingat, waktu itu aku berangkat tanggal 25 Agustus 2012 atau masih H+7 lah. Dimana biasanya pada lebaran hari ke tujuh itu, kami biasanya ngerayain dengan ketupat, lepet, dsb. Dan aku masih ingat, pagi itu sebelum aku berangkat, aku masih sempat merasakan kupat dan lepet untuk sarapan sebelum berangkat.

          Saat pagi menjelang siang, aku diantar bapakku ke terminal lama untuk menunggu bus "AC tarip Biasa". Tak lupa aku berpamitan kepada kedua orangtuaku dan kakakku yang kedua, Mas Dwi. Hiks, rasanya itu... (tidak terdefinisikan).

          Setelah sampai di terminal lama dan mendaptkan bus, sesuai dengan pengalaman sebelumnya, sebelum naik bus terlebih dahulu tanya ke kondektur atau kernet, apakah bus-nya sampai ke Yogyakarta secara langsung atau harus ganti bus terlebih dahulu di Solo. Dan waktu itu, kondektunya bilang langsung sampai ke Yogyakarta. OK. Dan akhirnya aku langsung naik bus tersebut setelah berpamitan kepada bapakku.

          Beuh.. di dalam bus itu penuh sesak. alhasil aku berdiri di dalam bus. Ini sungguh suasana bus yang tak seperti biasanya. Padahal sudah aku belain berangkat pada hari Sabtu, biar nggak begitu sepadat hari Minggu. Eh ternyata sama saja. 
          Dan setelah mendekati terminal Solo, kondektur berjalan keliling dan mengembalikan sebagian uang yang penumpangnya akan turun di Yogyakarta. Ternyata bus-nya tidak bisa sampai Yogyakarta dikarenakan telat jamnya karena macet, dan terpaksa menurunkan semua penumpangnya di terminal solo, termasuk aku.

          Sesampainya turun di terminal Solo, satu reaksi yang keluar secara langsung adalah "bingung". dan akhirnya aku mengikuti mbak dan mas yang sepertinya juga akan pergi ke Yogyakarta, sambil berjalan, mbak-nya aku tanya,"mbak, mau ke Jogja?"

          Dengan ekspresi senyum yang ramah, mbak-nya menjawab,"iya dek."
          "Oh, aku ngikut mbak ya, hehe."
          "Oh iya dek, ayok.. mau ke Jogja juga?", wah, ternyata mbaknya memang bener-bener ramah. Dan terjadilah obrolan singkat antara kami.
          "Iya mbak.."
          "Kuliah ya?"
          "Iya mbak"
          "Dimana?"
          "Di UGM"
          "Wah, jurusan apa?"
          "Ilmu Komputer mbak" jawabku dengan senyum juga.
          "Oh, baru semester satu ya?" sepertinya mbaknya sudah bisa menebak kalau saya ini adalah seorang maba dari ketdaktahuan kondisi terminal, hahaha :D
          "hehe, iya mbak.."
          "Dari mana dek?"
          "Dari Ngawi mbak? kalo mbak darimana?"
          "Dari Sragen.." dan tanpa disadari, ternyata kami sudah sampai peron. dan ketika aku mau bayar peron, eh ternyata aku sudah dibayarin sama mas-nya yang sepertinya suami dari mbaknya ini. Wah, ngerasa nggak enak waktu itu. dan tak lupa, aku hanya bisa ngucapin satu kata ini,"Trimakasih ya mas.."
         "Iya, samasama dek.. "kami terus berjalan, dan tiba-tiba mas dan mbaknya berhenti dan sepertinya mereka sedang berunding sesuatu. Dan baru aku sadar setelah itu, ternya mas dan mbaknya juga bingung caranya nyari Bus yang ke Jogja. yah.... :(. sebelum terlambat, akhirnya aku tanyain dulu.
          "Mbak, tau nggak, bus-nya dimana?"
        "hhe, kurang tau eg dek.." Tuh kan , bener. Alhasil, aku beranikan diri untuk mencari sendiri dan meninnglkan mbak mas tadi.
          "oh, kalo gitu, saya nyoba nyari duluan ya mbak, mas.. Trimakasih ya.."
          "Oh, iya dek,,sama-sama.."
Aku berjalan lurus terus sampai pada akhirnya aku melihat seorang polisi. Dan aku segera bertany pada Pak polisi itu,"Maaf pak, mau nanya.."
          "Oh iya dek, apa?" Yah, tanggapan bapak Polisi nya kayak ke anak kecil. (hahaha, sudah biasa)
          "Bus AC tarip biasa kayak M*r*, Su**er yang menuju Jogja itu dimana ya pak?"
          "Oh itu,.......diusagdfusyfo" Pak polisi itu menjelaskan secara ditail dan jelas. dan aku tak bisa mengingtnya sampai saat ini. 
          "Oh, trimasih ya pak.." Aku pun langsung menuju lokasi yang telah diarahkan oleh pak Polisi tadi.
          Alhamdulillaah, meskipun menunggu lama. akhirnya dapat bus juga. dan 2 jam lebih kemudian kau telah sampai di Djanti, dan disana sudah ada kakakku, mas Eko sudah menjemputku disana.
Oh, Ini perjalan sendiri pertamaku yang "sesuatu". ^_^

No comments:

Post a Comment

back-to-top
Berteman