24 December 2013

Kata CINTA oleh MATEMATIKA

Cinta = Lingkaran
Tak pernah ada ujungnya
Cinta = Angka
Serasa banyak meskipun hanya sedikit (hanya sepuluh unsur)
Cinta = Logaritma
Sangat membingungkan
Cinta = Aljabar
Banyak cara untuk meraihnya
Cinta = Sinus, cosinus, tangen
Rumit !
Cinta = Perkalian dan Pembagian
Tresno jalaran soko kulino
Cinta = ...
Tiada akhirnya

Hehehe..sekali-kali aku ber-GaJe lah.. (padahal sering)
Ini aku hanya menulis ulang tulisan yang mungkin sudah pernah tertulis lebih dari dua tahun yang lalu :)

Wangsit

Apa sebenarnya itu wangsit?
Apakah ada makna yang terbesit?
Mungkin perjuangan dari seorang murid
atas perintah guru yang tak pernah sakit
tapi sungguh kedengarannya sulit
Karena terlihat sangat pahit
Ah...ini hanya opini yang rumit

Tanpa tau dikata
Banyak orang bercerita
Mereka pergi ke kota
Untuk mencari wangsit yang nyata
Ah...ini cuma kata-kata

Kembali bermain kata
Yang tertulis pada 13 September 2011

Sejarah

Katanya terjadi peristiwa parah
yang penuh dengan lumuran darah
Banyak orang yang ber-amarah
hingga tak bisa menahan marah
tapi ada juga orang yang pasrah
namun tak mau dianggap murah
Karena belum ada para pak lurah..
Ah... daripada mikirin sejarah,
mendingan makan corah..

Sejarah itu penuh cerita
Apakah cerita itu fakta?
Apakah ada unsur cinta?
Apakah terjadi di kota?
Apakah bisa dilihat dengan mata?
dan apakah ada di peta?
Ah..disini aku tak punya data,
biarkanlah kembali bercerita

Hanya sekedar bermain kalimat-kata
Yang pernah tertulis pada 26 September 2011

Kedondong v.s. Durian

[Tulisan ini tertulis di binder kecilku pada 17 Juli 2011]

Halus di luar tampak baik
Hijau manis rasa melihat
Halus ramah dalam sentuhan
Menggiurkan hati tuk mendekat
Dan tau lebih dalam...
Tentang insan kedondong..

Belaian yang menyakitkan
Rupa tak indah kala melihat
Keraguan ada saat mendekat
Takut tersakiti oleh yang luar
Jika disini dengan insan durian..

Mencoba mengenali keduanya...

Insan kedondong...
Semakin akrab dengannya
Semakin tahu apalah dia
Indah luar menyakitkan di dalam
Dia pandai mengelabui dalamkulit
Hingga kini ku tersakiti olehnya

Insan durian..
Begitu manis tutur dalamnya
Tingkah lakunya yang legit
Semakin yakin bahwa dia baik
Namun..
Ada saja yang tetap menghidar
Oleh kesemerbakannya yang sungguh parah..
Yang meyadari tak ada yang sempurna di dunia ini

'Cuma Pengen Bilang'

"You're quite rebelious, and you don't like being told what to do. You like to do things your way."

Salah satu hal yang ingin aku tuliskan, tapi baru bisa tertulis sekarang. Itupun gara-gara setelah iseng melakukan sejenis test disini. Hasilnya cukup bisa menuliskan sesuatu yang kadang ingin aku sampaikan, tapi aku tak bisa menyampaikannya. 
Entahlah...
"You Act Like You are 14 Years Old"
#KebetulanSaja

23 December 2013

Ada yang Datang Lagi

Bismillaah...
Tentang UAS
Hari ini sudah memasuki hari UAS. Jadwal pertamaku adalah Algoritma dan Struktur Data II pada tanggal 24, kemudian kosong sekitar seminggu, dan lanjut lagi tahun depan tanggal 2 sampai 9 Januari.

"Semoga Tri Maya Sari dapat mengerjakan dan menjawab semua soal ujian-ujian semaksimal mungkin dengan benar dan tepat. Aamiin"

Terimakasih buat yang sudah baca :)

22 December 2013

Sebuah Paragraf untuk Ibu

Happy Mother's Day
Selamat Hari Ibu

"Ibu..
Sebenarnya Maya tak pernah lupa akan tanggal-tanggal spesial..
Mengapa Maya tak mengucapkan begitu awal?
Karena bagi Maya, bagaimanapun keadaannya, bagaimanapun kondisinya, bagaimanapun suasananya, tiap hari adalah hari spesial untuk Ibu..
Tolong Ibu, Maafkan Maya atas segalanya.. Terimakasih Ibu..
Semoga Maya bisa menjadi seorang anak yang sesuai dengan harapan dan keinginan Ibu.."

Ibu, Mas Dwi, dan Maya

Ibu dan Maya @GembiraLokaZoo

Sukses buat Kita Semua !

[Sebenarnya sekarang ini aku ingin belajar ASD (Algoritma dan Struktur Data) untuk UAS tanggal 24 nanti, tapi entah, ini kok lagi ingin menulis - Ya udah, nulis dulu.]

"Waktu adalah pelari tercepat." Sebuah kalimat yang pernah aku jadikan status FB-ku beberapa tahun yang lalu, dan ini memang salah satu pernyataanku (makanya sampai sekarang aku masih ingat).
Semester Ganjil kali ini akan segera usai. UAS sudah di depan mata. Tanya tentang persiapan? Ah, entahlah. Aku paling nggak suka kalau diminta untuk mendiskripsikan diri bahwa aku 'sedang belajar'. Oleh karena itu, mungkin orang lain yang bisa menilai kesiapanku dalam menghadapi ujian-ujian ini nanti. 

Berharapnya, di semester ganjil kali ini, aku dapat memperoleh pengalaman dan sebagainya yang bisa aku ambil pelajarannya dan hikmahnya. Salah satu pengalaman yang awal bagi aku pada semester ganjil ini adalah berbicara di hadapan beberapa mahasiswa yang setingkat lebih muda (dilihat dari tahun angkatannya) tiap minggu (tak perlu aku sebutin itu apa). Masih ingat saat awal pertemuan pertama yang aku rasa aku kurang siap, dan akhirnya kekurangsiapan itu membuatku belajar untuk mengkonsep terlebih dahulu sebelum aku (tepatnya dengan satu temanku) berbicara di hadapan mereka. Apalagi aku orangnya kalau bicara sering kali tidak sinkron dengan apa yang aku pikirkan dan malah terkadang menjadi belibet. "Tapi kalau aku nggak mau belajar, apa mau aku kayak gitu terus?" Suatu kalimat yang terkadang aku tekankan pada diriku sendiri.

Dan begini, bukannya aku sok atau gimana. Aku mengambil kesempatan ini karena aku ingin benar-benar 'belajar'. Apalagi aku pernah berkeinginan untuk menjadi ----- (sebut nggak ya? --a). Aku menekankan aku ingin benar-benar belajar dan saling berbagi ilmu. Dan sepertinya aku yakin, bahwa beberapa diantara mereka ada yang lebih 'bisa' daripada aku. Sehingga hal ini terkadang menjadi suatu tantangan tersendiri bagi aku. 

Sampai pada akhirnya sampailah pada pertemuan terakhir-saat responsi. Aku dan temanku memberikan mereka 1/8 bagian kertas folio untuk diisi pesan/kesan/kritik/saran. Karena hal ini penting menurutku. Sehingga dengan begitu, aku bisa mengoreksi diri aku dan berusaha untuk memperbaiki.

Aamiin...

Gambar tersebut sengaja aku pilih satu kertas saja yang aku perlihatkan. Anggap saja itu sebuah doa untuk kita semua, termasuk aku dan temanku. Sukses juga ya buat kalian :)
Tentang pesan-pesan yang lain, bervariasi sih, tapi sepertinya nggak perlu aku tulis disini.
Mohon maaf dan terimakasih buat semua. Apalagi kami pernah datang sangat terlambat, gara-gara kami masih ada kuliah dan kebetulan ada kuis dan kebetulan lagi aku dan temanku itu sekelas, jadi nggak bisa bagi waktu.

Oke, semoga pengalaman dan pelajaran yang kita dapat di semester genjil ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. 
Sukses buat kita semua!
Aamiin... 

Hanya Ingin Menuliskan~

Sebuah pesan yang sebenarnya ingin aku sampaikan..
Tapi hanya bisa aku tulis dengan begini..

Nggak perlu semua tahu dan nggak usah diartikan (kecuali kalau emang sudah bisa baca langsung)
Rumput Maya

#1 Pelajaran Hari Ini

"Luka itu bukan untuk ditutupi atau disembunyikan, tetapi untuk diobati" 

Pevila - laptop pemberian kakak dan orang tua aku ini sudah berumur satu tahun lebih. Tepatnya 1 tahun 1bulan 14 hari. Tapi entah mengapa, rasanya  kok aku ini nggak bisa merawatnya dengan baik. Pada touchpad dan sekitarnya yang harusnya berwarna abu-abu silver, jadi ada bercak-bercak hitam gara-gara sedikit mengelupas. Aku sendiri juga sendiri kurang tau sih, kok bisa gitu.

Kalau di toucpad-nya sih, yaudah nggak apa-apa. Mungkin karena kena kuku atau gimana, Nah, tapi yang disekitar touchpad itu bikin gak enak dilihat. Terus tiba-tiba kemarin Jumat ada ide buat menutupi hitam-hitam itu dengan ditempel stiker. 

Dan akhirnya setelah menemukan stiker yang kira-kira cocok buat ditempel di situ (kebetulan stiker SMA ku ), aku langsung menempelnya. Eh tapi ternyata, waktu nempel awal malah kurang pas, refleks langsung aku tarik lagi. Dan ternyata, lapisannya malah lepaaas.

Ya sudah, akhirnya stiker itu tetep aku tempel pada bagian yang malah parah 'luka'-nya. Dan hal ini dapat memberikan pelajaran bagiku, bahwa suatu luka atau 'kekotoran' bukan untuk ditutupi, tapi untuk kita obati/perbaiki/bersihkan.

#belajarMengobatiLuka 

08 December 2013

"Hati"

Lakukan semua dengan "hati". 

Mm~ namun sayang,
"hati" ini masih berlapis dengan kaca yang sangat tipis.
Mudah retak, apabila tersentuh sedikit dengan kasar,
bisa pecah, bila tersenggol begitu saja,
tak kuat, bila mesti menahan yang berat secara tiba-tiba.

Jika pecah pun,
butuh waktu untuk mengembalikan kepingan-kepingan pecahan itu,
butuh perekat yang kuat untuk kembali menggabungkan kepingan-kepingan itu.
Dan bekas pecahan itu akan masih ada..

Ah, andai bisa diganti..
Ingin kuganti dengan lapisan yang lebih kuat.
Apalagi untuk menghadapi dunia luar yang semakin meluas.
Kalaupun tidak,
tak apalah jika harus bertahap untuk menebalkanya.

Bisa. Bisa. Bisa.
Aku kan bisa menggantinya.
Walau terkadang mesti terdiam dan menahan.
Tapi tak apa, semua butuh proses.

Let's be a "strong" !

back-to-top
Berteman