31 December 2016

START

Ketika perjalan pulang kemarin, mobil yang berada di samping agak depan saya 'menyuguhi' satu quote yang tertulis di bagian belakang.
"You don't have to be great to start, but you have to start to be great"
-Zig Ziglar
...

you have to START.

28 December 2016

Cerita Semester Satu,

Mei 2012,
Rasanya bersyukur banget setelah melihat tulisan merah yang awalnya saya kira 'pengumuman tidak diterima', namun Alhamdulillaah ternyata bukan. Semakin terasa saja doa dan perjuangan Ibu-Bapak yang bisa mengantarkan saya sampai tingkat kuliah ini dengan cara yang 'seperti ini'-hmm ya begitu, saya terkadang 'merasa bejo' di setiap memasuki jenjang pendidikan baru, lha wong kemampuan saya cuma ecek-ecek gini aja. Dan mulailah waktu itu saya memasuki dunia baru di jurusan eh prodi yang saya pilih 'dadakan', Ilmu Komputer UGM (tak banyak-banyak, sudah pernah cerita tentang ini).

Seneng dan khawatir (awalnya) - dua rasa awal ketika mulai bersiap memasuki dunia ini.  'Khawatir bakal bisa atau tidak ya nanti' pernah terasa. Apalagi ada yang pernah bilang, "Dulu pernah lihat si-x yang kuliah di ilmu komputer tiap buka laptop isinya kode-kode doang", terus pernah lagi ada yang bilang "Lho Ilmu komputer? Susah lo nanti..". Tapi kudu yakin dan buang rasa khawatir. InsyaAllaah pasti bisa. Saya memilih dan saya harus bertanggung jawab. Begitu pikir saya.
Dan pada akhirnya, mas Eko "memberikan saya tugas" untuk mempelajari dua buku tentang pemrograman pascal terlebih dahulu sembari "menunggu waktu masuk kuliah" yang masih sekitar tiga bulanan. Ya, dua buku tersebut memang sudah (agak) lama, sejak mas Eko masih kuliah dan saya waktu itu masih SD. Namun setidaknya saya mulai sedikiiit mengenal 'dunia ini', begitu tujuannya.

Namun ya dasar maya, buku itu dipelajari sih tapi sambil "bermain" dan nggak selesai. :D
Saya memang senang dan betah di depan komputer ini - komputer yang dibelikan mas Eko di Jogja dan dibawa ke Ngawi naik bus :D. Saya bisa betah karena ada banyak hal yang bisa dilakukan dengannya. Mulai bermain, 'ngerusak foto', ngerjain tugas, dsb. Jadilah saya yang sering sok multitasking ini. Dan waktu itu saya lebih banyak "bermain" dan berselancar ke dunia maya (pake spasi ya) dan masih inget waktu itu lagi musim 'nyari temen' se-prodi (dan sekitarnya) di salah satu media sosial, terus sok sok kenalan, tanya nama, tanya asal, dsb. Lucunya juga kalau waktu kenalan sama orang yang nggak masang fotonya sendiri itu kan kadang otomatis terlintas 'bentuknya dia kayak gini', eh tapi ternyata waktu mulai ketemu di dunia nyata beda sama 'yang pernah terlintas' bahkan bisa saja malah kebalikannya wkwk.

Agustus 2012,
25 Agustus 2012, pertama kalinya saya naik bus dari Ngawi menuju Jogja sendiri. Dan untuk pertama kalinya pula saya tidak di rumah di kala masih suasana lebaran. Perjalan pertama yang memang tak bagitu mulus, mulai dari bus yang sangat penuh sesak, dan sampai saya tanya polisi di terminal Solo (Terminal Tirtonadi). Ya, tanya polisi... karena ternyata bus yang saya tumpangi dari Ngawi tidak langsung sampai Jogja (katanya karena ngejar waktu (?)) dan akhirnya saya dan penumpang lain yang bertujuan lebih dari Solo harus ganti bus. Suasana terminal Solo waktu itu belum serapi saat ini. Jadilah saya bingung mau naik bus nya dari mana haha, tanya orang yang juga mau ke jogja pun juga nggak tahu, daripada kelamaan nyari sendiri, saya langsung tanya polisi saja  - eh ntah polisi atau bukan pokoknya bapak-bapak berseragam seperti polisi dan saya anggap itu polisi, hihi. Dan akhirnya dapat jawaban yang jelas dan cus lanjut ke jogja, tepatnya menuju Janti karena dijemput mas Eko di sana.

Palapa w/ 254, Saya dan atribut Palapa (masih kuruus ya :D),
Saya dan atribut Pascal, ketemuan sama (sebagian) 254 di Burjo
Minggu terakhir di bulan Agustus adalah saat-saat mulai berkenalan dengan kampus ini dan sebagian penghuninya melalui PPSMB Palapa dan Pascal. Di PPSMB Palapa saya bertemu dengan teman-teman kelompok 254 gugus Biologi yang beragam dari berbagai program studi. Hmm cukup berkesan bersama mereka. Walau usai Palapa kami sering berisik di grup untuk merencanakan ketemuan, namun pada akhirnya hanya terlaksana sebanyak amat sedikit kali, haha, yang saya ingat dan/atau ikut sih dua kali, pertama waktu di semester tengah (lupa semester berapa) yang masih "didampingi" sama pemandu kami dan kedua waktu semester tua - minggu pagi di burjo yang cuma berempat (Halo Anin, Ilma, Abil :D). Dan sekarang pun mereka kebanyakan udah pada lulus, bahkan pemandu kami - mas Adien pun sudah menikah (hihi selamat mas, samawa nggih :)).
Pascal, masuk kelompok Dewi Madrim. Tapi sayangnya habis pascal ya udah selesai, saya pun tidak tahu kabar semua teman pascal (haha, parah ya saya? :o) paling tau satu dua doang, tapi malah sering ketemu sama mbak pendamping, halo mbak Ami hehe.

Semester pertama,
Karena tahun 2012 saya masih "aktif" update status di FB, jadinya saat ini saya masih tahu kapan pertama kali masuk kuliah waktu itu, hehe. Ya, hari Senin tanggal 3 September 2012 :")

For the forst time ngrasain jadi mahasiswa, sekolah nggak pakai seragam dengan teman-teman baru yang berasal dari daerah yang berbeda-beda. Kalau masalah mata kuliahnya sih sebagian besar masih tentang kemipaan yang hm hampir bisa dibilang seperti SMA (untungnya nggak ada biologi, hehe --v) ditambah dengan mata kuliah keagamaan dan beberapa mata kuliah 'keilmukomputeran'. Kemudian semua jadwal di semester satu itu (seinget saya) pagi semua. Paginya waktu itu masih jam tujuh (soalnya paginya semester akhir-akhir kemarin itu jam setengah delapan). Dan bisa dibilang waktu itu saya masih jarang terlambat. Padahal waktu itu saya masih tinggal di jalan Godean yang kalau pagi-pagi gitu jalan menuju kampus padat-padat manis hehe. Sesampainya di kelas saya masih sering duduk di depan. Bahkan sampai cim-ciman sama Lovi, Memei. Siapa yang duluan, ng-cim-in tempat duduk yang belum datang. Ckckck, sregep e ya ndisik? hihi.

Usai kuliah atau sela-sela pergantian jadwal kuliah, awal-awal semester pertama saya sering langsung pulang kalau nggak ya makan dulu bareng beberapa teman, ya seringnya sama Lovi Memei Tepen. Soalnya selain NIM kami berdekatan, kami juga satu kelas kemipaan (kecuali Memei) dan satu kelas keagamaan (kecuali Tepen). Dan waktu itu suka (nggak sering sih tapi) makan di kantin kopma (yang deket sama gelanggang dan foodcourt itu), soalnya hm bisa dibilang lebih murah hehe.

Selain perkuliahan, semester pertama juga identik dengan makrab dan milih mau ikut atau nggak ikut organisasi. Di Ilkomp nggak ada ospek yang macem-macem atau yang sampai nyita waktu kuliah, soalnya ya cuma sekali waktu makrab tiga hari itu, sama paling ya tiap sore (dan nggak tiap hari juga) buat persiapan makrab. Makrab waktu itu namanya Android (bener nggak ya? lupa. Kalau bener, kepanjangannya saya juga lupa hehe, maafin yaa). Dan seperti biasanya, makrab itu dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya waktu itu masuk ke kelompok dengan jumlah yang paling sedikit  dan ceweknya huruf depannya T semua (Saya, Tantri, Tea, Tashia,  Tyagita), Pisanggram. Ya, nama kelompoknya harus gabungan dari nama makanan dan IT. Ohiya makrab ini gabugan ilkom dan komsi (D3 Komputer dan Sistem Informasi).

Masih inget waktu itu sedihnya, pas mau berangkat makrab, salah satu teman cewe yang paling semangat tiba-tiba sakit dan nggak bisa ikut. Jadilah kelompok yang paling sedikit ini menjadi lebih sedikit. Dan ketika makrab sudah mulai berjalan, satu kalimat yang ada di pikiran saya, "Begini ya? Diluar dari yang saya kira". Saya bisa berpikir seperti itu mungkin karena kebiasaan saya sebelumnya waktu SMA. Kan dulu saya di SMA saya ikut PMR yang merupakan organisasi paling banyak diklat (biasanya nginep dua hari, kadang di sekolah, kadang di buper). Dulu kalau waktu SMA, kalau acaranya diluar berangkat itu naik satu truk. Naik di belakang bagian truk itu rame-rame, Sedangkan makrab ini naik bus dan semua dapat duduk masing-masing. Kemudian jalan-jalan malam (JJM) waktu SMA itu jalannya bukan perkelompok, tapi maksimal dua orang (bahkan pernah sendiri). Dan mending juga waktu makrab kuliah selain jalan perkelompok tetapi juga ada lilin dan beberapa lampu masih ada, berbeda sama waktu SMA kalau JJM di sekolah semua lampu dimatikan dan tidak selalu membawa lilin. Bisa dibayangkan kan, berjalan sendiri mengelilingi sekolah dengan semua lampu dimatikan? hehe.

Untuk mau ikut eh daftar organisasi atau nggak, saya memilih untuk daftar. Dan saya memilih mendaftar di satu pilihan saya dan satu saran mas Eko. OmahTI (Oti) dan KMFM. Pengennya sih daftar di dua organisasi itu biar selain bisa (harapan) nambah pengalaman dan teman, terus juga bisa belajar softskill (mengingat saya yang sering di-gembleng Bapak karena ber-'mental tempe' huhu), serta juga bisa nambah belajar IT (sesuai kuliah) dan agama.

**sek.. mikir, opo neh ya ng semester siji?**
 
Hmm,
sepertinya itu saja cerita di semester satu. Maaf, kalau ada ingatan saya yang mungkin sedikit mesle. Hehe.
Saya ingin menulis karena membaca cerita tulisan sendiri di beberapa tahun kemudian itu ada rasa-rasanya gimana gitu. Hihi. Dan sebenarnya saya sudah ingin nulis cerita tentang kuliah sejak masih nggarap TA, tapi baru kesampean nulis saat ini, malah baru sepedelapannya lagi. Duh ya, dasar Maya - jangan ditiru, hehe. :P

[entah bersambung atau tidak....]

15 April 2016

Sunyi

Sunyi,
jemput aku dengan keheninganmu.
rangkul aku dengan tenangmu.
Ajak aku bertemu dengan kedamaian di dalam diam.
Sejenak.

25 January 2016

Halo Mas Hafidz! Selamat datang di bumi ini yaa... Tunggu kedatangan bulikmu ini beberapa hari lagi, insyaAllaah. :")
Aaaaaaagh, rasanya masih antara percaya dan nggak percaya, kalau mas Dwi - Mas yang paling usil dan masih sering nakali saya sampai saat ini, sudah resmi menjadi seorang bapak. Saya pun sudah menjadi bulik untuk yang ketiga kalinya. Ah, cepat sekali perubahan lima tahun terakhir ini. :"

Iya, "perubahan lima tahun terakhir ini". Nyaris setiap tahunnya, jumlah anggota keluarga Bapak bertambah satu. Dan perubahan ini secara tidak langsung telah memberi saya beberapa materi kehidupan. "Materi-materi kehidupan" tersebut saya terima tepat ketika saya mulai memasuki dunia perkuliahan. Mulai dari materi 'belajar dewasa' sampai dengan materi 'mulai menjadi orang tua'. 

Materi belajar dewasa. Dengan hadirnya mbak-mbak dan adek-adek, berubah menjadi lebih dewasa dan sadar kalau bukan yang 'paling kecil lagi' sepertinya sudah merupakan suatu keharusan saya. Bukan lagi suatu pilihan. Namun melakukan perubahan memang tak mudah, dan belajar juga memang tiada hentinya. Jadi tetap berusaha, waktu dan keadaan akan menjadi pelumasnya. 

Materi momong bayi. Jujur, saya baru pertama kali melihat perkembangan bayi yi sampai menjadi anak-anak, ya baru waktu kuliah ini. Saat ponakan pertama hadir, dan kemudian disusul adiknya pada dua tahun kemudian. (Well, saya langsung belajar dengan dua bayi). Saya bisa melihat keseharian para bayi, melihat Mas dan Mbak mengurusi mereka, dan mulai mencoba dengan membantu momong, mulai belajar menggendong, ngeliling kalau nangis, dan lain sebagainya. Saya menjadi merasa beruntung dan bersyukur, karena telah diberi kesempatan untuk belajar dulu  sebelum "momong beneran" - eh.

Materi mulai menjadi orang tua. Mulai menjadi orang tua baru sepertinya bukanlah hal yang sepele. Apalagi jika keduanya harus bekerja dari pagi sampai sore. Manajemen waktu yang baik dan 'pengorbanan' pun sepertinya sudah menjadi keharusan untuk dilakukan. Mempersiapkan segala persiapan diri dan adek-adek harus segera dilakukan pagi-pagi sekali. Jika ada pekerjaan yang harus dikerjakan di rumah pun, terkadang harus menunggu adek-adek tertidur. 

Hmm... 

Dari tiga materi yang pengen saya tulis di atas tersebut, secara tidak langsung - setitik demi setitik telah "meracuni" saya untuk mulai berpikir tentang "masa depan". "Masa depan" yang mana harus benar-benar bisa memelihara ego. (Duh, ego... huhuhu menurutlah kau naak, bukan saya yang harus menurutimuu).

Layaknya seperti kuliah, materi-materi memang diberi, tetapi paham tidaknya? Ya, itu adalah jawaban juga untuk materi-materi kehidupan ini. Saya tidak tahu, sudah dapat paham atau belum. Rasa-rasanya masih kurang. Terus berusaha untuk belajar saja. Belajar dalam artian yang luas - bukan sekedar akademis. 

12 January 2016

Ola and Oly

Jaman Awal SMA - Saat ini | Sama-sama tambah mbem wkwk
[Edisi Cerita tentang Teman]
Dia adalah Vika P.K., teman SMP dan sahabat SMA. Hahaha. Kami punya panggilan khusus, dia Ola dan saya Oly. Panggilan itu tercetus sejak kami menjadi sahabat - ketika kami kelas 10 SMA. 

Kami semakin dekat ketika kami sebangku di kelas 10, sama-sama aktif di PMR (yang akhirnya dia ketemu sama ..... di sana, wkwk --v), dan sama-sama suka mainin gitar walau hanya genjrang genjreng nggak jelas. Hehe. 

Bersama dia, saya mulai belajar photoshop dkk, mulai berani ngomongin tentang "sesuatu yang saat ini saya anggap abstrak" :P, suka bikin kode-kode dari "Biru" sampai "BMW" (saya nggak bakal cerita itu apa), sampai pernah mau menjalankan suatu misi tetapi gagal gara-gara saya mendadak "dipanggil Guru" (duh, dadi kelingan jaman kelas semono, nanging (Alhamdulillaah) enek seng iso dadi pelajaran nggo saiki).

Namun, saat penjurusan kami tidak lagi sekelas. Tetapi masih sering ketemu, karena masih aktif di PMR. Sampai dipenghujung kelas tiga, ternyata kami sama-sama punya minat kuliah yang hampir sama namun di kota yang berbeda. Dan Alhamdulillaah, kami sama-sama lolos SNMPTN lewat jalur undangan. Dia di Sistem Informasi UB dan saya di Ilmu Komputer UGM. 

Sejak saat itulah, kami mulai jarang ketemu. Palingan waktu acara-acara PMR (alumni masih ikut "meramaikan" di beberapa acara) dan kemarin akhirnya kami sempatkan walau kami sama-sama "hanya pulang nggak ada seminggu", haha - saya sebenarnya sudah libur dan dia masih UAS. 

Semoga tahun ini "bisa main ke tempatmu" ya, La.. :)

01 January 2016

2015

Sebelumnya saya pengen bilang bahwa salah satu faktor yang membuat saya ng-post di penghujung tahun ini adalah Nana, haha :P.


Sebagai penutup tahun, pengen nggabungin beberapa foto dari bulan Januari sampai Desember 2015 (tapi ga keseluruhan :P). Namun sayang nggak lengkap (karena 'tragedi' harddisk 'lelah' :( ). Jadi foto-foto yang diambil sebelum bulan Juli merupakan foto-foto hasil 'minta lagi' ke keluarga atau teman yang bisa dijangkau waktu itu dan dari media sosial, hehehe.
Setiap bulannya diwakilkan dengan satu baris tiga kolom - dan maaf, di penghujung bulan Desember itu saya narsis wkwk (^_^)v
januari   februari
maret   april
mei   juni
juli   agustus
september   oktober
november   desember

rong ewu lima las

Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam bahasa jawa.
Saya hanya memainkan kata-kata dan berusaha menghubungkannya dengan apa yang sedang saya pikirkan.
Suwun. :)

Rong ewu lima las.
Setengah kapisan, padet nang kelas.
Setengah kapindo, jarang nang kelas.
Ncen njeblok ngene, taun iki saba ku nang kelas.

Rong ewu lima las.
Seng kudu digarap nang setengah kapisan, mugi hora nyisaake ampas.
Seng kudu digarap nang setengah kapindo, juuh - sek njaluk digarap nganti melas.
Duh, iki piye mas.

Rong ewu lima las.
Monggo, mboten amung nyuwun lan nyuwun welas.
Monggo, ora nglaleke seng lawas.
Monggo, pada tumindak lan mikir waras.
Monggo, angowahi panguripan saya laras.

Rong ewu lima las.
Sampun pungkas.

Gedongan, 31 Desember 2015
back-to-top
Berteman