24 December 2013

Kata CINTA oleh MATEMATIKA

Cinta = Lingkaran
Tak pernah ada ujungnya
Cinta = Angka
Serasa banyak meskipun hanya sedikit (hanya sepuluh unsur)
Cinta = Logaritma
Sangat membingungkan
Cinta = Aljabar
Banyak cara untuk meraihnya
Cinta = Sinus, cosinus, tangen
Rumit !
Cinta = Perkalian dan Pembagian
Tresno jalaran soko kulino
Cinta = ...
Tiada akhirnya

Hehehe..sekali-kali aku ber-GaJe lah.. (padahal sering)
Ini aku hanya menulis ulang tulisan yang mungkin sudah pernah tertulis lebih dari dua tahun yang lalu :)

Wangsit

Apa sebenarnya itu wangsit?
Apakah ada makna yang terbesit?
Mungkin perjuangan dari seorang murid
atas perintah guru yang tak pernah sakit
tapi sungguh kedengarannya sulit
Karena terlihat sangat pahit
Ah...ini hanya opini yang rumit

Tanpa tau dikata
Banyak orang bercerita
Mereka pergi ke kota
Untuk mencari wangsit yang nyata
Ah...ini cuma kata-kata

Kembali bermain kata
Yang tertulis pada 13 September 2011

Sejarah

Katanya terjadi peristiwa parah
yang penuh dengan lumuran darah
Banyak orang yang ber-amarah
hingga tak bisa menahan marah
tapi ada juga orang yang pasrah
namun tak mau dianggap murah
Karena belum ada para pak lurah..
Ah... daripada mikirin sejarah,
mendingan makan corah..

Sejarah itu penuh cerita
Apakah cerita itu fakta?
Apakah ada unsur cinta?
Apakah terjadi di kota?
Apakah bisa dilihat dengan mata?
dan apakah ada di peta?
Ah..disini aku tak punya data,
biarkanlah kembali bercerita

Hanya sekedar bermain kalimat-kata
Yang pernah tertulis pada 26 September 2011

Kedondong v.s. Durian

[Tulisan ini tertulis di binder kecilku pada 17 Juli 2011]

Halus di luar tampak baik
Hijau manis rasa melihat
Halus ramah dalam sentuhan
Menggiurkan hati tuk mendekat
Dan tau lebih dalam...
Tentang insan kedondong..

Belaian yang menyakitkan
Rupa tak indah kala melihat
Keraguan ada saat mendekat
Takut tersakiti oleh yang luar
Jika disini dengan insan durian..

Mencoba mengenali keduanya...

Insan kedondong...
Semakin akrab dengannya
Semakin tahu apalah dia
Indah luar menyakitkan di dalam
Dia pandai mengelabui dalamkulit
Hingga kini ku tersakiti olehnya

Insan durian..
Begitu manis tutur dalamnya
Tingkah lakunya yang legit
Semakin yakin bahwa dia baik
Namun..
Ada saja yang tetap menghidar
Oleh kesemerbakannya yang sungguh parah..
Yang meyadari tak ada yang sempurna di dunia ini

'Cuma Pengen Bilang'

"You're quite rebelious, and you don't like being told what to do. You like to do things your way."

Salah satu hal yang ingin aku tuliskan, tapi baru bisa tertulis sekarang. Itupun gara-gara setelah iseng melakukan sejenis test disini. Hasilnya cukup bisa menuliskan sesuatu yang kadang ingin aku sampaikan, tapi aku tak bisa menyampaikannya. 
Entahlah...
"You Act Like You are 14 Years Old"
#KebetulanSaja

23 December 2013

Ada yang Datang Lagi

Bismillaah...
Tentang UAS
Hari ini sudah memasuki hari UAS. Jadwal pertamaku adalah Algoritma dan Struktur Data II pada tanggal 24, kemudian kosong sekitar seminggu, dan lanjut lagi tahun depan tanggal 2 sampai 9 Januari.

"Semoga Tri Maya Sari dapat mengerjakan dan menjawab semua soal ujian-ujian semaksimal mungkin dengan benar dan tepat. Aamiin"

Terimakasih buat yang sudah baca :)

22 December 2013

Sebuah Paragraf untuk Ibu

Happy Mother's Day
Selamat Hari Ibu

"Ibu..
Sebenarnya Maya tak pernah lupa akan tanggal-tanggal spesial..
Mengapa Maya tak mengucapkan begitu awal?
Karena bagi Maya, bagaimanapun keadaannya, bagaimanapun kondisinya, bagaimanapun suasananya, tiap hari adalah hari spesial untuk Ibu..
Tolong Ibu, Maafkan Maya atas segalanya.. Terimakasih Ibu..
Semoga Maya bisa menjadi seorang anak yang sesuai dengan harapan dan keinginan Ibu.."

Ibu, Mas Dwi, dan Maya

Ibu dan Maya @GembiraLokaZoo

Sukses buat Kita Semua !

[Sebenarnya sekarang ini aku ingin belajar ASD (Algoritma dan Struktur Data) untuk UAS tanggal 24 nanti, tapi entah, ini kok lagi ingin menulis - Ya udah, nulis dulu.]

"Waktu adalah pelari tercepat." Sebuah kalimat yang pernah aku jadikan status FB-ku beberapa tahun yang lalu, dan ini memang salah satu pernyataanku (makanya sampai sekarang aku masih ingat).
Semester Ganjil kali ini akan segera usai. UAS sudah di depan mata. Tanya tentang persiapan? Ah, entahlah. Aku paling nggak suka kalau diminta untuk mendiskripsikan diri bahwa aku 'sedang belajar'. Oleh karena itu, mungkin orang lain yang bisa menilai kesiapanku dalam menghadapi ujian-ujian ini nanti. 

Berharapnya, di semester ganjil kali ini, aku dapat memperoleh pengalaman dan sebagainya yang bisa aku ambil pelajarannya dan hikmahnya. Salah satu pengalaman yang awal bagi aku pada semester ganjil ini adalah berbicara di hadapan beberapa mahasiswa yang setingkat lebih muda (dilihat dari tahun angkatannya) tiap minggu (tak perlu aku sebutin itu apa). Masih ingat saat awal pertemuan pertama yang aku rasa aku kurang siap, dan akhirnya kekurangsiapan itu membuatku belajar untuk mengkonsep terlebih dahulu sebelum aku (tepatnya dengan satu temanku) berbicara di hadapan mereka. Apalagi aku orangnya kalau bicara sering kali tidak sinkron dengan apa yang aku pikirkan dan malah terkadang menjadi belibet. "Tapi kalau aku nggak mau belajar, apa mau aku kayak gitu terus?" Suatu kalimat yang terkadang aku tekankan pada diriku sendiri.

Dan begini, bukannya aku sok atau gimana. Aku mengambil kesempatan ini karena aku ingin benar-benar 'belajar'. Apalagi aku pernah berkeinginan untuk menjadi ----- (sebut nggak ya? --a). Aku menekankan aku ingin benar-benar belajar dan saling berbagi ilmu. Dan sepertinya aku yakin, bahwa beberapa diantara mereka ada yang lebih 'bisa' daripada aku. Sehingga hal ini terkadang menjadi suatu tantangan tersendiri bagi aku. 

Sampai pada akhirnya sampailah pada pertemuan terakhir-saat responsi. Aku dan temanku memberikan mereka 1/8 bagian kertas folio untuk diisi pesan/kesan/kritik/saran. Karena hal ini penting menurutku. Sehingga dengan begitu, aku bisa mengoreksi diri aku dan berusaha untuk memperbaiki.

Aamiin...

Gambar tersebut sengaja aku pilih satu kertas saja yang aku perlihatkan. Anggap saja itu sebuah doa untuk kita semua, termasuk aku dan temanku. Sukses juga ya buat kalian :)
Tentang pesan-pesan yang lain, bervariasi sih, tapi sepertinya nggak perlu aku tulis disini.
Mohon maaf dan terimakasih buat semua. Apalagi kami pernah datang sangat terlambat, gara-gara kami masih ada kuliah dan kebetulan ada kuis dan kebetulan lagi aku dan temanku itu sekelas, jadi nggak bisa bagi waktu.

Oke, semoga pengalaman dan pelajaran yang kita dapat di semester genjil ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. 
Sukses buat kita semua!
Aamiin... 

Hanya Ingin Menuliskan~

Sebuah pesan yang sebenarnya ingin aku sampaikan..
Tapi hanya bisa aku tulis dengan begini..

Nggak perlu semua tahu dan nggak usah diartikan (kecuali kalau emang sudah bisa baca langsung)
Rumput Maya

#1 Pelajaran Hari Ini

"Luka itu bukan untuk ditutupi atau disembunyikan, tetapi untuk diobati" 

Pevila - laptop pemberian kakak dan orang tua aku ini sudah berumur satu tahun lebih. Tepatnya 1 tahun 1bulan 14 hari. Tapi entah mengapa, rasanya  kok aku ini nggak bisa merawatnya dengan baik. Pada touchpad dan sekitarnya yang harusnya berwarna abu-abu silver, jadi ada bercak-bercak hitam gara-gara sedikit mengelupas. Aku sendiri juga sendiri kurang tau sih, kok bisa gitu.

Kalau di toucpad-nya sih, yaudah nggak apa-apa. Mungkin karena kena kuku atau gimana, Nah, tapi yang disekitar touchpad itu bikin gak enak dilihat. Terus tiba-tiba kemarin Jumat ada ide buat menutupi hitam-hitam itu dengan ditempel stiker. 

Dan akhirnya setelah menemukan stiker yang kira-kira cocok buat ditempel di situ (kebetulan stiker SMA ku ), aku langsung menempelnya. Eh tapi ternyata, waktu nempel awal malah kurang pas, refleks langsung aku tarik lagi. Dan ternyata, lapisannya malah lepaaas.

Ya sudah, akhirnya stiker itu tetep aku tempel pada bagian yang malah parah 'luka'-nya. Dan hal ini dapat memberikan pelajaran bagiku, bahwa suatu luka atau 'kekotoran' bukan untuk ditutupi, tapi untuk kita obati/perbaiki/bersihkan.

#belajarMengobatiLuka 

08 December 2013

"Hati"

Lakukan semua dengan "hati". 

Mm~ namun sayang,
"hati" ini masih berlapis dengan kaca yang sangat tipis.
Mudah retak, apabila tersentuh sedikit dengan kasar,
bisa pecah, bila tersenggol begitu saja,
tak kuat, bila mesti menahan yang berat secara tiba-tiba.

Jika pecah pun,
butuh waktu untuk mengembalikan kepingan-kepingan pecahan itu,
butuh perekat yang kuat untuk kembali menggabungkan kepingan-kepingan itu.
Dan bekas pecahan itu akan masih ada..

Ah, andai bisa diganti..
Ingin kuganti dengan lapisan yang lebih kuat.
Apalagi untuk menghadapi dunia luar yang semakin meluas.
Kalaupun tidak,
tak apalah jika harus bertahap untuk menebalkanya.

Bisa. Bisa. Bisa.
Aku kan bisa menggantinya.
Walau terkadang mesti terdiam dan menahan.
Tapi tak apa, semua butuh proses.

Let's be a "strong" !

26 November 2013

Belajar Kejujuran dari Hal Kecil, yuk !

Hampir lima tahun terakhir ini, aku benar-benar merasakan heran tentang 'satu tanggapan' dari banyak siswa/i dan mahasiswa/i yang pernah aku temui atau hanya sekedar mendengarnya. Sebagian dari mereka sepertinya menganggap bahwa menyontek itu adalah hal yang sangat wajar. Dan bahkan ada yang pernah mengatakan ini dengan enteng-nya ketika akan melakukan ujian/kuis yang menurut sebagian besar orang sulit. 

Ya, tapi memang namanya juga manusia. Tak luput dari salah, termasuk aku. Jujur saja, aku dulu pernah melakukan 'ini' dalam beberapa waktu. Namun, karena aku orang yang nggak gampang puas, sering kali aku mengecek atau mencocokkan dengan jawabaku sendiri terlebih dahulu dan berusaha untuk tidak tanya atau mengalihkan pandangan ketika ada teman yang menoleh ke aku untuk mengurangi hal 'ini'. Aku melakukan hal 'ini' karena waktu itu (aku rasa), aku belum bisa kuat berpendirian (belum bisa tegas - sekarang juga belum begitu) dan masih mudah terpengaruh. Sehingga, jika dulu ada teman yang ngajak untuk bekerja sama, rasanya susah buat nolak (takut ini - takut itu). 

Dan sampai pada akhirnya, ketika akan melakukan tes masuk SMA. Bismillaah, saya tegaskan pada diri aku sendiri, "mulai waktu ini, Maya harus kuat berpendirian, nggak boleh nyontek, dan utamakan kejujuran dan kepuasan."

Sejak itu pula, ketika diterimanya di SMAN 2 Ngawi sebelum pengumuman UAN, semakin kuat untuk menjada prinsip ini. Siap menolak dan mengatakan tidak jika ada teman yang mengajak untuk melakukan hal 'ini'. Dan aku malah bisa mencapai beberapa hal yang aku inginkan di SMA (ya, meskipun belum 100%) dengan kepuasan tersendiri, dan kalau istilahnya sekarang lebih greget! Namun, juga yang namanya hidup. Ada saja rintangan atau halangan saat berusaha melakukan kebaikan.

Oke, daripada aku bercerita dari waktu ke waktu tentang hal 'ini', di entri ini aku ingin menyimpulkan pernyataan dan pertanyaan yang pernah aku dengar.

Kebanyakan yang pintar-pintar itu egois.
Dikatain pintar ? Aamiin...
Tapi sebenarnya kita ini sama saja kok. Aku dulu saat pernah melakukan hal 'ini', malah nggak pernah dapat juara. Yang ada malah merasa nggak puas sama sekali (kasar : menyesal) di kemudian hari. Hayoo yang udah mau lepas dari embel-embel siswa/i tapi masih melakukan hal 'ini', entar nyeseknya numpuk lho. Kan bisa nggak nya kita mengerjakan sesuatu itu salah satunya bergantung pada usaha kita. Kalau mau hasil yang maksimal, ya usahanya juga maksimal. 

'Peh' bisa sendiri aja gak mau bantu temannya.
Nggak mau bantu?
Justru kita pengen bantu, teman. Kalau mau melakukan hal 'ini' kan malah menjerumuskan. Secara tidak langsung hal 'ini' akan mengajarkan untuk tidak mandiri, kebergantungan, ketidakjujuran, ketidakpuasan, dan masih banyak lainnya. Ditambah dengan 'malaikat ada disamping kanan kiri kita' dan 'Allah Maha melihat'. :)

Kalau ada yang ngajak,"Mohon kerjasamanya ya, pas ujian nanti" atau "Ntar kita contekan ya.."
Maaf, aku nggak bisa. Aku lebih puas sama hasil sendiri. Kalaupun terpaksa dapat jelek pun, itu tetep hasil sendiri namun tetep ada kepuasan. Kalau kamu tanyanya sekarang (sebelum mulai ujian) nggak apa-apa banget. Kalau aku bisa ya aku jawab, kalau nggak ya udah emang bisa ku segitu aja. (versi Maya)

Ketika ada yang menanggapi,"Halah, tinggal nyontek aja - gampang !"
Miris dengernya :( Biasanya kalimat itu muncul ketika ada kuis dadakan. Dan biasanya aku hanya menjawab, "Ya kalau bisa ngerjain sendiri lah. Sebisanya aja. Kalau mentok, soalnya dilogika aja. Yang penting ngumpulin. (versi Maya)

Ketika ujian, teman samping kita mengingatkan atau memberi contekan secara cuma-cuma (tanpa dipinta) karena melihat jawaban kita yang ia nilai salah atau melihat kita yang masih kebingungan saat mengerjakan ujian.
Nah ini! Ini itu terlalu baik atau terlalu apa, nggak tau deh. Dan termasuk imingan yang cukup berat lho (tergantung kemampuan kita saat ngerjain soal waktu itu juga sih). Kalau aku gini, aku berusaha cuek dan nggak ngeliat. Atau sibuk mikir jawaban kita sendiri aja.

" 'Mbok yo' si X dicontekin ta? Kasihan kan, dia nggak bisa 'mata pelajaran' itu."
Kalau belajar bareng sebelum ujian sih monggo, kalau aku bisa oke-oke aja. 
[Aku heran, si X aja malah diem dan tau kalau aku nggak bisa melakukan hal 'ini'.]
[^itu waktu SMA sih, kalau sekarang.mah orang-orang yang lebih hebat lebih buanyaaak banget. Kalau dulu pas SMA aja orang hebatnya udah banyak, apalagi sekarang]

Oke, mungkin segitu aja yang bisa aku rangkum. Semoga semakin bertambah orang-orang yang menyadari betapa penting dan luarbiasanya kejujuran itu. 

Emm, terkadang merasa miris (atau apa istilahnya) juga ketika melihat orang yang 'belum melakukan kejujuran' tapi malah mendapat nilai yang lebih. Ah, jadi ingat SMS temanku pas mau UAN SMA,"Penilaian Allah jauh lebih baik dari penilaian manusia".

NB : 
Tidak ada maksud untuk menyinggung sama sekali. Hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg dengan tulisan dan ingin berbagi pengalaman yang pernah aku rasakan tentang kejujuran ini. 

Kembali ke sifat manusia yang tak bisa luput dari kesalahan. Ingatkan aku jika aku salah. Dan kesalahan itu termasuk hal 'ini'.
Mari belajar JUJUR bersama-sama... \{^o^}/



21 November 2013

Bukan Tipikal

Bukan tipikal orang yang mudah diajak woles
Bukan tipikal orang yang ramah
Bukan tipikal orang yang suka keramaian dan ke-sesak-an
Bukan tipikal orang yang bisa dikasari
Bukan tipikal orang yang mudah berbohong
Bukan tipikal orang yang bisa diajak ngomong kasar/keras
Bukan tipikal orang yang mudah di-'suruh'
Bukan tipikal orang yang mudah dipengaruhi
Bukan tipikal orang yang suka diatur
Bukan tipikal orang yang gampangan meninggalkan sesuatu
Bukan tipikal orang yang cuek
Bukan tipikal orang yang mudah menganggap remeh/enteng

Ini 'bukan tipikal'-nya siapa, tapi... Ah, saya hanya ingin menulis saja.

01 November 2013

Misteri Cinta

Sebuah lagu yang pernah tercipta untuk memenuhi tugas Kesenian kelas XI SMA. Tentang seorang insan yang dihampiri oleh suatu perasaan dan menganggapnya hanya sebuah 'misteri'.

D               Bm    
Ada bayang-bayang
Em           A
di dalam fikirku
D            Bm 
yang senantiasa
Em         A
menghantuiku

(*)
D           Bm   
Perasaan manusia
Em        A
menghampiri diriku
D       Bm
tanpa seizinku 
Em            A
merasuk di relung ini..

Reff :
D             Bm
Kau misteri cinta
Em                    A              D
yang mampu menggetarkan,
D                Bm
namun di balik ini
Em           A               
ku ingin mengenalmu..

D             Bm
Namun jika hanya
Em                A          D
kekecewaan belaka,
D            Bm
biarkan ini hanya
Em                A        D   Bm    Em    A
sekedar misteri cinta..

D   Bm   Em   A

Back to (*), Reff

Em       A    D    Bm    Em    A
Misteri cinta.....

23 July 2013

Rindu Masa Kecil

Ah, apa iya? aku sedang rindu masa kecilku? 

Seperti biasanya, malam ini seusai sholat tarawih aku sempatkan waktuku untuk berhenti sejenak di mushola. Membaca ayat-ayat suci Al-Quran bersama dengan teman sekampung dari yang masih SD sampai yang sudah mempunyai seorang putra.
Kulihat anak-anak kecil bermain-main dengan bebas di luar mushola. Mereka bermain delikan sepertinya. Delikan itu bahasa indonesianya adalah petak umpat. Sembari melihat dan mengamati tingkah polah mereka, tiba-tiba aku teringat masa kecilku. Aku rindu masa kecilku. Emm..tepatnya bukan rindu masa kecilku, tapi aku rindu "masa kecil". Iya, masa kecil--anak kecil. Anak kecil itu bebas..yaa..meskipun aku tak sebegitu bebas, karena aku terbiasa dengan menuruti nasihat orangtua. Sehingga masa kecilku dulu aku rasa agak berbeda dengan yang lainnya. Orangtua ku senantiasa mengawasiku. Tapi aku bersyukur, hal ini membuatku berbeda. Beda itu unik. dan unik itu---gak jelek -_- Tapi bagaimanapun juga, aku masih bisa merasakan kebebasan itu.. sangat.
Dan sekarang.. 

19 tahun sudah aku berkecimpung di kehidupan dunia ini. cepat sekali waktu berlalu. umur ini memaksaku untuk tidak seperti anak kecil. 
Aku menghela nafas.. ya sudah. Hidup memang seperti ini dan terus berjalan.. tak mungkin aku hanya terdiam di satu masa saja.. Roda terus berputar bung!!


Tapi..sekali lagi aku ingin menegaskan..
Aku sedang rindu masa kecil. Masa di mana penuh perhatian. Masa dimana pernuh kebebasan. Masa dimana tidak banyak fikiran. Masa dimana pernuh kesenangan.

CUKUP.
Rinduku tak mungkin aku biarkan begitu saja. Harus ku hentikan dan mulai kembali menjalani masa-masa baru yang akan aku alami.
Sekali lagi , aku hanya ingin menyampaikan aku sedang rindu--

di-Kotaku , 23 Juli 2013
"Selamat Hari Anak" . Baru teringat kalo hari ini hari anak setelah postingan selesai dan menulis tanggal di atas.

20 June 2013

Hari Esok UAS!!!

Bismillaah...

Hari ini udah tanggal 20 Juni 2013. Berarti ini suatu pertanda bahwa UAS akan dimulai esok hari. Duh--HHC (Harap - Harap Cemas). Apalagi mata kuliah pertama yang diujikan itu AI pula. Dan ini pun tugas akhirnya lagi proses.. (wahaa..semangat may!!).

Kemarin-kemarin sudah nyicil belajar sih.. tapi baru dikit banget. Apalagi diganggu sama setan-setan di dunia maya (baca ini baca itu, nggame ini nggame itu). Beuh,, susaah banget ngusir setan -setan itu, dan aku bener-bener butuh suatu alat atau apalah untuk membasmi mereka (hahaha--kayak apa aja!). Dan UAS kali ini, aku bener-bener pengen mendapatkan hasil yang baik. Yah..memperbaiki nilai MID lah.. Aku gak pengen terus jatuh dengan nilai yang -----. Semoga saja, UAS kali ini aku bisa mencapai hasil yang aku dan orangtua inginkan. Aamiin.

OK, karena ini masih proses penyelesaian tugas akhir (Kok sempet nulis ini??--hha, iya-ini sambil nunggu program jadi. Tanpa program aku gak bisa ngerjain tugas bagian ku -_-), aku merencanakan waktu belajar ku nanti aku set malam-malam, jadi habis menyelesaikan tugas ini langsung pulang dan istirahat, pasang alarm, kemudian tidur (yang penting ga lupa sholat! :)). Hh.. semoga rencana ku ini berhasil dengan mulus. Bismillaah..

Oh iya, tak lupa hari ini juga aku memohon do'a kepada Ibu Bapak dan juga kakakku. Yah..meskipun itu via SMS (minim pulsa telepon, dan HP gak mendukung buat telepon). Menurutku hal ini adalah hal yang sangat penting untuk aku lakukan sebelum aku melakukan kegiatan apapun, termasuk UAS ini. Inget, ridho Orang tua juga ridho Allah. Dan buat temen-temen yang belum ngebiasain hal ini, mungkin bisa dicoba (harus deng!). InsyaAllaah akan terasa 'sesuatu'nya.

Nah, berhubung sudah ada kerjaan ('menyelesaikan tugas'), aku akhiri deh postingan hari ini. Semoga bermanfaat. Dan mohon doanya ya, buat UAS besok.

Semoga Tri Maya Sari dapat menjawab semua soal-soal UAS dengan benar dan tepat serta lancar. Aamiin.

Terimakasih...

Perpustakaan  Pusat UGM lantai dua, 20 Juni 2013 

06 February 2013

Sepenggal Motivasi 1

Nerimo (Menerima Apa Adanya)

"Dadi wong nerimo iku garai kepenak lan enteng" (Jadi orang yang menerima apadanya itu dapat membuat mudah dan ringan ). Ya, mungkin salah satu kalimat inilah yang  aku tangkap dari nasihat-nasihat orangtua ku. Dan aku berusaha untuk menjalani hidup ini dengan rasa Nerimo ini. 

Well, hasilnya memang luar biasa. Meskipun taraf rasa Nerimo aku ini masih rendah, tapi aku sudah bisa membuktikan kalimat yang saya tangkap di atas. Sungguh.

Bagaimana menerapkan rasa Nerimo itu dalam hidup?
oke, gini.. tapi ini menurut aku loh, alias versiku. hehehe
  1. Coba deh, jalani hidup ini sesuai kemampuan materi ortumu (otomatis kamu kan? kalau mampu - Alhamdulillaah, kalau belum - tetep Alhamdulillaah :)). Nggak usah ngiri sama orang-orang yang lebih dari kita. Apa coba fungsinya iri? Lagian kalo hidup itu jangan liat atas terus, kalau di bawahnya ada batu atau lubang kan kita malah jatuh dan terjerumus kan? --a
  2. Dengan begitu (nomor 1), pokoknya jangan lupa berSYUKUR deh ^_*
  3. Tendang aja tuh, kata Gengsi! -s- (PENTING)
  4. Karena kita mampu-nya beli sesuatu 'segitu' atau beli sesuatu emang 'segitu' demi kebutuhan yang penting lain, terus ada yang bilang, "Eh, kok ketinggalan trend sih?" atau "gini nih, gaya anak muda sekarang, sementara kamu? eh". EGP! yeah, tanggepin aja 'masalah buat mereka? penting ya, ngikutin trend dunia tapi trend pikiran nggak di update sama sekali?' Yang penting cuek aje! Ini hidup kita! Nah, kecuali kalo emang mampu ya, nggak apa,. sangat monggo sekali.. yang penting kalo ngikutin trend harus inget dengan etika-etika agama dan masyarakat. :D
  5. Apa lagi ya... sementara ini dulu dah,, yang berkenan menambahkan atau membenahi silahkan comment. :)
So, kalo kita pengen jadi orang Nerimo tapi diiringi dengan kemajuan, kita harus mendukung apa saja yang bisa membuat kita menjadi orang besar dan sukses.
Belilah dan Ambillah yang penting terlebih dahulu.. Nggak usah sok gengsi aja deh.

Nah, kalo kita udah bisa menerapkan rasa nerimo ini, pasti deh, hidup ini rasanya lebih mudah dan ringan. Nggak terpaut dengan harus begini begitu lah. Pokoknya, hmmm.. deh. 
Dan bahkan ada juga orang luar akan melihat kita seperti 'adem ayem' dan 'kebutuhan tercukupi'.

"Dari sederhana, dengan sederhana, untuk menjadi besar dan sukses yang tetap sederhana"

YK,
Rabu, 6 Februari 2013 22:20

Antara Optimis dan Pesimis

Apa sih, nama dari rasa yang ada di antara Optimis dan Pesimis? Yah, itu satu hal yang ada di antara 2 rasa yang berlawanan. Aku sendiri tidak tau, apa namanya itu. Namun, itulah yang aku rasakan ketika menunggu pengumuman SNMPTN 2012. 

Ingat waktu akan memilih jurusan, sempat bingung juga. Tanya sini , tanya situ. Yah..mungkin sifatku yang kadang susah atau lama dalam mengambil keputusan juga memengaruhi hal ini. Kemudian, sebelum aku menentukan pilihan jurusan, aku mempertimbangkan beberapa faktor yang ada  pada diriku. Karena jika masalah tempat sudah ditetapkan, yaitu di Yogyakarta. Karena disana sudah ada kakakku dan ada salah satu universitas yang aku inginkan. Jadi, masalah Perguruan tinggi yang akan aku ambil, waktu itu sudah aku tentukan terlebih dahulu. Yaitu di UGM dan UNY. 
Oke, Kembali ke faktor yang aku pertimbangkan. Aku mempertimbangkan apa saja yang menjadi kelemahanku dan kemampuanku terlebih dahulu, kemudian aku mempertimbangkan aku itu lebih suka dalam hal apa dan aku betah melakukan sesuatu apa. Karena aku betah berhitung (meskipun kadang-kadang nggak nemuin jawabannya juga), suka logika, betah di depan komputer berjam-jam (meskipun cuma nggame, edit foto) dan nggak betah kalo disuruh belajar bologi atau sejarah (apalagi kalo besoknya mau ulangan 2 mapel itu, jadinya pas malem, eh belum sampai malem ding, udah ketiduran sambil megang buku catatan atau buku paket, haha). So, karena waktu itu esoknya kertas dari BP yang suruh nulis jurusan yang akan diambil (boleh berubah ketika akan benar-benar mendaftar) harus segera dikumpulkan, akhirnya aku memlih jurusan Matematika dan Teknologi Informasi (UGM) serta Pendidikan Matematika dan Pendidikan Teknik Informatika (UNY). Iya, seingetku sih waktu pertama kali nulis di BP aku milih itu. --a

Kemudian, beberapa hari sebelum pendaftaran, aku sempat chatting via FB sama kakak pertamaku. Dengan beberapa obrolan, akhirnya aku mengubah pilihan jurusan. Karena masalah pemilihan jurusan, kedua orangtuaku memberikan kebebasan kepadaku yang penting baik dan aku bisa bersungguh-sungguh. 

Dimulai dengan basmallah, ketika mendaftar aku putuskan untuk memilih Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (UGM) serta Pendidikan Matematika dan Pendidikan Teknik Informatika (UNY).

Nah, setelah menentukan pilihan, munculah rasa optimis dan pesimis. Optimisnya, Alhamdulillaah nilai-nailai raportku yang ada hubungannya dengan Jurusan pilihanku itu lumayan-lah buat membantu. Dan yang pasti doa dan support dari Ibu Bapak juga memengaruhi. Tapi nih, yang buat aku pesimis itu banyaknya saingan yang mendaftar SNMPTN Undangan. Dari seluruh Indonesia hanya diambil beberapa doang, apalagi pilihan pertamaku itu termasuk dalam 5 besar yang passing grade nya paling tinggi di UGM.

Karena aku pesimis, aku sempat merencanakan bagaimana dan kemananya akunya nanti jika tidak lolos SNMPTN Undangan sampai ke kemungkinan terburuk. Tapi dalam hatiku terus berdoa semoga dapat diterima lewat jalur undangan ini. Dan waktu itu, berhubung kakakku ngajar di bimbingan belajar, yaitu di Nurul Fikri, aku ditawarin untuk ikut Super Intensif (SI), ya..intinya persiapan mengikuti SNMPTN Tulis. Nah, entah mengapa juga, waktu SI aku seperti agak merasa santai. Padahal udah aku niatin, Maya harus bisa serius dan bisa mengerjakan SNMPTN Tulis jika SNMPTN undangan belum dapat lolos. Ya..mungkin inilah yang namanya rasa 'optimis yang terselip'.

Dan pada akhirnya, Alhamdulillaah. Tanggal 26 Mei 2012 adalah hari yang sesuatu bagiku. Pengumuman kelulusan SMA dan kelolosan SNMPTN Undangan diumumkan pada tanggal itu. Alhamdulillaah sekalii, aku dapat Lulus dan Lolos. 

So, menurutku nih ya, rasa optimis dan pesimis itu kalau datang pada diri kita ya, wajar aja, namanya juga manusia. Yang penting terus berusaha, berdoa, dan yakin. Dan yang pasti ridho dan doa Orang Tua, apalagi Ibu.


Oke, semoga dapat bermanfaat bagi semua, terutama bagi yang akan memasuki dunia perkuliahan. 
Ini hanya sekedar sedikit pengalaman dari aku.


Semoga Sukses !
back-to-top
Berteman