18 December 2017

Kena Tilang

Kemarin saya janjian dengan teman saya jam 10 pagi. Sebelumnya nyempetin ngerjain "pekerjaan rumah" dulu dengan estimasi bisa selesai dan sudah siap sebelum jam 10. Tetapi ternyata estimasi saya yang meleset atau saya-nya yang agak lelet (hehe), jam 10 malah baru siap. Padahal harusnya jam 10 saya sudah sampai di rumah teman saya. Okelah, saya ngabari dulu kalau baru bisa berangkat. Dan otomatis saya memang jadi buru-buru waktu itu.

Tetiba, ketika saya sudah mengendari motor saya dan sudah hampir sampai di lampu merah proliman, saya diberhentikan oleh pak polisi. Karena saya yakin sudah bawa semua surat kelengkapan (SIM dan STNK) dan "merasa" nggak ada yang salah, jadi ya saya Pe-De aja. Hehe. Kemudian setelah pak polisi mengucapkan salam khasnya, saya dimintai kelengkapan surat. Saya segera keluarkan dengan tenang-nggak merasa bersalah. Tetapi tiba-tiba pak polisi bilang, "Mbak itu kenapa lampu depannya nggak dinyalain?"

08 September 2017

Kala satu daun bertumbuh, daun yang lain tumbuh menua, kering, dan gugur, daun yang lain juga mulai bermunculan dan ikut bertumbuh. Tak ada daun yang selalu menjadi daun muda, tak ada daun yang selalu menjadi daun tua.

Semua ada masanya. Berjalanlah.

24 August 2017

Tujuh Puluh Dua*

Selamat tujuh puluh dua,
wahai negeri yang punya satwa,
oh negeri yang punya rawa,
dan negeri yang punya hawa.

Selamat tujuh puluh dua,
Seusia manusia memang sudah tua,
tapi semoga lebih menjadi negeri yang berwibawa,
dan juga bertakwa,
tak hanya sekedar bisa tertawa.

Selamat tujuh puluh dua,
Indonesia.
 
Selamat tujuh puluh dua,
ah aku jadi kangen dengan palawa.

*(masih di bulan Agustus)

14 June 2017

Bermain Imajinasi

Waktu ngumpul di rumah...
"Dek, bulik tolong ambilin pisang ya."
Dek Hafidz yang baru bisa berjalan pun melangkahkan kakinya menuju kertas bergambar buah-buahan yang tertempel di dinding. Kemudian memegang gambar pisang saklirang dan tangannya seolah-olah sedang memetiknya, lalu berputar arah-berjalan kembali menuju buliknya (saya). Setelah sampai di saya, dek Hafidz memberikan "pisang" itu ke saya.
"Bulik suapin dong dek."
"Iya, bulik supain dek. Pisangnya dikupas dulu."
Dek Hafidz pun memainkan kedua tangannya (tadi satu tangan) seolah-olah dia mengupas pisang itu. Lalu dia mendekatkan tangannya ke mulut saya. Iya, dek Hafidz menyuapkannya ke saya.
"Hm...," Saya pun seolah-olah makan pisang itu. Lalu dek Hafidz berputar arah kembali. Namun belum sampai melangkah banyak, saya hentikan sejenak.
"Dek dek, mulutnya bulik nyepres ni. Di-lap-in ya"
Dan dek Hafidz putar arah kembali, mendekati saya dan membersihkan mulut saya.

04 January 2017

Memberi Kabar

Begini ya rasanya "berada di pihak" yang sedang khawatir. Sampai hampir kayak nggak fokus mau ngapa-ngapain.
Okay, saya nggak cerita apa yang barusan kemarin saya khawatirkan (dan Alhamdulillah sekarang sudah tenang dan senang), tetapi pengen bikin catatan aja.

Kalau lagi perjalanan yang nggak dekat, sebisa mungkin HP dalam kondisi aktif dan baterai penuh. Jika kita sudah sampai tempat tujuan, sebisa dan sesegera mungkin mengabari keluarga dan/atau orang yang kamu cintai dan/atau yang tau kita sedang melakukan perjalanan. Itu penting bangeet. Dan kalaupun ada sesuatu hal yang membuat perjalanan kita tidak sampai sesuai waktu seharusnya, segera memberi kabar juga.
Pokoknya memberi kabar itu kudu banget.

Kecuali..
HP tertinggal ( agak seringnya :(( ),
... hal-hal lain..
Dan semoga yang di pengecualian ini tidak terjadi pada saat ini dan kemudian yaa.
back-to-top
Berteman