18 December 2017

Kena Tilang

Kemarin saya janjian dengan teman saya jam 10 pagi. Sebelumnya nyempetin ngerjain "pekerjaan rumah" dulu dengan estimasi bisa selesai dan sudah siap sebelum jam 10. Tetapi ternyata estimasi saya yang meleset atau saya-nya yang agak lelet (hehe), jam 10 malah baru siap. Padahal harusnya jam 10 saya sudah sampai di rumah teman saya. Okelah, saya ngabari dulu kalau baru bisa berangkat. Dan otomatis saya memang jadi buru-buru waktu itu.

Tetiba, ketika saya sudah mengendari motor saya dan sudah hampir sampai di lampu merah proliman, saya diberhentikan oleh pak polisi. Karena saya yakin sudah bawa semua surat kelengkapan (SIM dan STNK) dan "merasa" nggak ada yang salah, jadi ya saya Pe-De aja. Hehe. Kemudian setelah pak polisi mengucapkan salam khasnya, saya dimintai kelengkapan surat. Saya segera keluarkan dengan tenang-nggak merasa bersalah. Tetapi tiba-tiba pak polisi bilang, "Mbak itu kenapa lampu depannya nggak dinyalain?"

"Ehiya Pak, maaf lupa Pak" Seriusan saya baru nyadar kalau saya lupa nyalain lampu depan. Soalnya ya kebiasaan kalau manasin motor, lampu depan sering saya matiin dulu dan biasanya waktu berangkat langsung saya nyalain lagi. Ya mungkin efek buru-buru tadi jadi lupa deh. (oh siBuru-buru, maafin yaa kamu saya salahin ._.).

"Minggir dulu ya Mbak" Oke, saya ya ngikut saja sambil ada rasa "huhu kok bisa-bisanya ya" dan masih tetap duduk di motor hehe. Karena masih berharap cuma dapat peringatan gitu (mungkin).
"Mbak, turun dulu" Pak polisi bilang demikian. Tapi saya memang-- ehm apa ya sebut aja nge-blank, nggak tau kalau ditilang itu kita harus ngapain. Dan kemudian saya turun dan berjalan menuju pak polisi yang sedang nulis sesuatu, terus ditanyain alamat, peringatan untuk nyalain lampu di siang hari, dan usaha saya bilang beneran lupa (iya ini beneran lupa) tapi hanya mendapat jawaban, "Kami hanya menjalankan tugas mbak." . Hehe ya sudah. 

Kemudian Pak Polisinya tanya lagi, "Mbak  ini yang ditinggal SIM dan STNK-nya?" hmm dan (lagi) karena ketidaktauan saya tadi, membuat saya selain berpikir "SIM atau STNK nya ya yang mending ditinggal" saya juga mikir "kalau nanti saya pergi-pergi naik motor lagi dan nggak lengkap kan bisa ditilang lagi. Nggak mau lah" . Dan akhirnya saya malah tanya ke pak polisi saja, "Emh nanti kalau saya keluar-keluar lagi naik motor bagaimana Pak, kalau salah satunya diambil?"
"Pakai surat ini aman kok mbak di seluruh Indonesia." Kata Pak Polisi sambil nahan senyum agak ketawanya. Dan saya merasa........ Haha. Habisnya seriusan ini saya nggak tau tentang tilang ditilang. (Dan akhirnya saya jadi sedikit tahu karena kesalahan-kelupaan saya. Oke, cukup sekali ini saja ya) .
Dan pada akhirnya saya jadi tambah telat janjian dengan teman saya dan saya harus datang sidang tanggal 5 Januari tahun depan. Tapi dimana ya kalau sidang? Belum cari info dan lupa tanya ke pak polisi juga sih. Tanya Bapak sama Mas, ragu antara dua tempat-yang di Grudo atau yang dekat Widodo? hmm. *otw nyari info

No comments:

Post a Comment

back-to-top
Berteman