28 June 2014

Senang - Sedih

Tanpa terasa, kemaren-kemaren malam, tepatlah sudah aku berada di dunia ini selama 20 tahun. Usiaku telah berkepala dua. ☹ Sedihnya itu, jatah waktu hidupku di dunia ini telah berkurang 20 tahun dan.... apa yang telah aku lakukan sampai saat ini? Rasanya apa yang telah aku lakukan ini masih ecek-ecek banget. Apalagi sekarang udah kepala dua, setidaknya juga sifat dan perilakuku minimal harus sesuai dengan umur (pengennya!).

Yah, namanya juga hidup. Okelah, jangan terlalu dipikir sedihnya terus. Dan makanya, harus berubah! Dan setidaknya hari ini juga ada doa-doa dari keluarga dan teman-teman. Ibu, Bapak, dan mas Dwi yang pagi-pagi telepon. Hm, this is so special! Mungkin ditambah rasa kangen pengen pulang juga yang membuat senang ketika mendengar suara mereka. Dan ditanya iseng juga,"nak pengen, nyuwun opo?" Hehe, padahal cuma iseng, bingung juga jawabnya - nggak biasa minta aneh-aneh. Dan akhirnya aku hanya meminta sesuatu (lagi) yang sudah dibilang sebelumnya. 7330777037 ☺. 

Dan nggak nyangka juga dapat surprise sederhana tapi 'eh dari mas Eko, mbak Is, mas Arham dan dek Ufa yang waktu itu lagi bobok (surprise yang sepertinya semigagal - garagara aku nggak jadi pulang malem :P). Brownies berlilinkan (ih, apa~) angka 20. Dan browniesnya langsung diserbu Arham dan disuap-suapin ke kami semua.

Aamiin..aamin.. dan terimakasih atas doa dari keluarga dan teman-teman. 

Dan satu lagi, kayaknya si Nur anak biologi ini seneng banget sekarang ada temennya yang berkepala dua. ⍨ Huhu..tapi jleb-nya itu kata-katnya yang,"jangan ......., jangan ....... lagi." Okedeh, saya akan berusaha kakak. Ajari laah :P. Karena bener juga, aku udah gak cocok lagi kalau masih kayak gitu ☹.

 Okelah, begitu saja. Inget may, udah kepala dua! kepala dua! ke-pa-la DUA!

27 June 2014

Cuplikan UAS 4

Sebelumnya, aku baru nyadar. Ternyata postingan sebelumnya sepertinya kurang tepat jika dilihat dari sisi waktu. Ini kan sedang bukan musimnya masuk kuliah, tapi UAS - Ujian Akhir Semester. ☻


Oke, dan sampai saat ini tiga dari tujuh matakuliah sudah aku kerjakan, tinggal empat lagi. Semoga UAS kali ini lancar terus dan hasil semester empat ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Aamiin. ()

 *menghela nafas*
Tapi sebenarnya.. semester ini agak was-was ☹ apalagi peminatan buat semester lima belum ada titik terang.
S yang ini apa S yang itu? atau malah bukan S?

25 June 2014

Opini #2 : Masuk Kuliah

Banyak temen-temen yang bilang bahwa "kalau kita tidak ada niat mau memperhatikan kuliah, ngapain masuk kuliah?" (hahaha, kalau kebetulan ada teman yang pernah bicara begitu lagi baca ini, maaf ya, saya tidak merespon secara langsung. Bingung juga :p)
Dan seingetku, reaksi seketika setelah mendengar itu aku hanya diam sejanak (hahaha). Antara setuju dan tidak. Iya sih, kalau nggak ada niat, ngapain juga buang-buang waktu buat masuk kelas. Mending kan waktunya bisa digunain buat hal-hal yang lebih bermanfaat. Nah tapi, kalau gak ada niat terus, mau nggak kuliah terus kah? Siapa tahu niatnya muncul pas udah masuk. Haha, siapa tahu loh yaa. Tapi bukan ini yang membuatku kurang setuju dengan pernyataan di atas. Alasan kuat yang membuatku kurang setuju dan berpatokan "pokoknya bagaimanapun harus masuk kuliah, kecuali emang udah bener-bener nggak bisa dikarenakan oleh suatu hal penting" adalah inget izin dan 'suatu hal'. Izin? iya, entah..ini aku yang belebihan atau gimana, pamitku kepada orangtua di kota Yogyakarta (tepatnya Sleman kan ya?) inilah yang selalu membayang-bayangiku. Ini adalah alasan yang membuatku enggan untuk tidak masuk kuliah (Pengecualian buat yang memang udah bisa di mata kuliah itu. Haha, tapi kalau aku mah, belum bisa, makanya pengen masuk terus). aku nggak ingin seenaknya saja berada di sini. Walaupun memang di kota ini aku ada kegiatan selain kuliah, tapi kuliah inginnya tetep tidak boleh tertinggal. Apalagi ingat pesan dan harapan Ibu-Bapak. Ya, meskipun saat kuliah aku sering tertidur, hilang fokus, dan lain sebagainya. Rasanya hal-hal itu adalah musuh yang memang datang tak diundang. Ingin aku perangi. Tapi... ☹. Ah sudah. Berusaha, berusaha, berusaha! 


-ini hanya sebuah opini-
-sudut pandang dan karakter orang berbeda-beda-
back-to-top
Berteman