30 September 2015

Bismillaah

Sepertinya enak kali ya, kalau udah dari awal-awal punya sesuatu yang dituju udah spesifik banget (/fokus) (?)
Sepertinya enak kali ya, kalau jadi orang yang nggak terlalu banyak mikir (ini nanti begini, itu nanti begitu) (?)
Sepertinya enak kali ya, kalau udah jago (expert) di bidang tertentu (?)
Sepertinya enak kali ya, kalau bisa nggak lama-lama buat ngambil keputusan (?)

Hm. Setiap orang tercipta setidaknya memiliki "ciri khas" nya sendiri-sendiri. Yang mungkin hal itu bisa menjadi penanda, "oh, dia itu yang ini". Kemudian, untuk mencapai suatu tujuan, jalan nggak hanya satu. Kata suatu pepatah sih, "banyak jalan menuju ke Roma". Jadi, kembali pada diri kita, bagaimana kita bisa memanfaatkan dan/atau menggunakan "ciri khas" yang kita miliki untuk mencapai sesuatu yang kita harapkan tersebut. 

Selain itu, Tuhan sudah memiliki skenario. "Skenario" yang "indah" dan "sempurna". Coba nikmati dan rasakan. Emh, misal gini, kita sering kan mendapati sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan, atau melakukan seuatu yang justru di luar rencana awal? Nah, tapi setelah dijalani? Ada sesuatu atau hikmah dari semua itu ta? --a
...


Eemmh, maafin saya yang ngelantur malam ini gara-gara lagi nyiapin (?) buat ujian proposal esok hari.
Bismillaah... Semoga lancar dan mendapatkan "penerangan" untuk langkah selanjutnya.
Aamiin ()

Nb: jangan artikan "ciri khas" secara harfiah :v

15 September 2015

Akhirnya Ku Menemukanmu

Setelah sekian lama aku (tak begitu) mencarimu,
dari bus ke bus,
dari setiap perjalanan pulang ke Ngawi atau berangkat ke Yogyakarta,
dari berbagai toko dan swalayan,
Akhirnya.. ku menemukanmu,
Oh, Permen Jahe.
Hyaaa >o<
Maaf ya, jikalau kalimat-kalimat saya di atas terlihat -eh terbaca lebai.. xD

Permen Jahe?
Yap. Jadi ceritanya begini...

Bermula ketika saya sering (padahal nggak sering-sering banget :/) naik bus untuk perjalanan yang
Ini nih, penampakan permen jahe-nya xD
tidak dekat, yaitu Ngawi-Jogja maupun sebaliknya. Karena bus yang saya naiki bukanlah bus eksekutif, maka sudah biasa dengan berbagai penjual dan pengamen yang keluar-masuk bus. Awalnya saya tidak pernah membeli makanan dari para pembeli tersebut, tapi entah kenapa, lama-kelamaan saya sering "harus beli makanan" di dalam bus - mungkin saya sudah bosan dengan "bau" bus.

Salah satu "makanan" yang sering bisa menolong adalah permen jahe dengan bungkus bening berwarna merah (emh masih bisa disebuh makanan kan?). Kalau ada yang jualan permen itu, entah saya sudah harus beli apa belum, saya biasanya langsung beli. Apalagi setelah mengetahui bahwa ternyata Ibu juga suka permen ini, jadi setiap perjalan pulang, saya pasti beli permen jahe itu sebanyak tiga bungkus (setiap bungkus ada lima perman) dengan harga Rp 5000,00.

Tetapi sejak sekitar dua atau tiga semester ini saya tidak pernah lagi menemukan penjual permen jahe di bus. :( Padahal setiap naik bus mesti berharap banget bisa beli.

Kemudian baru saja bulan kemarin, saya menemukan permen itu di toko dekat lapangan di daerah KKN ketika mau upacara kemerdekaan RI tahun ini. "Kalau disini ada, harusnya permen ini nggak langka dong", pikir saya dalam hati dan membeli beberapa permen itu yang masih tersedia sedikit di dalam toples.

Hingga pada suatu ketika (hyah, lebai lagi dah *maafin!), hari Senin kemarin pergi ke KOPMA (Koperasi Mahasiswa) UGM untuk membeli gunting (harus banget ya, bilang? :v). Terus karena lagi pengen ngirit (wkwk), akhirnya pengen beli permen juga (anggap aja camilan yang lebih bisa awet :p). Setelah melihat-lihat barisan permen, dari bawah ke atas, saya melihat sesuatu yang selama ini (tak begitu) saya cari, Yap, permen jahe. Dan akhirnya saya langsung beli itu permen, tanpa harus mikir-mikir seperti biasanya. Hehe.

Dan ternyata, dengan beli seperti ini, harganya jauh lebih murah. Cukup Rp 4500,00 dapat 39 bungkus. (Kalau kemarin nggak salah ngitung yak - soalnya ukuran per bungkus besarnya pake ukuran berat, bukan jumlah bijian). Kan padahal kalo di bus, Rp 5000,00 cuma dapat 15 bungkus. Hahay. :D

09 September 2015

Jam setengah limonan. Wes krungu adzan subuh. Nanging mripate soyo dimeremke, lan mung ngrencana tangi jam lima wae. Lhah, gung enek jam lima, rasane ono seng hoyag. Konco-konco podo tangi jenggilat.
"Gempa!"


Untung, Alhamdulillaah. Gempane mung liwat, masio lumayan kroso. Nanging, piye jal nak ora mung liwat? Lan kowe ugung nglakoni ibadah wajib seng diutus Gusti..

Duh
 Gusti... Nyuwun pangapura.. :"
(Tertulis di memo HP: 25/07/2015 Sat 11.38 PM) 

03 September 2015

"Rangkuman" KKN

[Postingan ini akan megandung banyak foto :v]

Minggu-minggu menjelang pengumuman hasil plotting KKN - berharap sesuai harapan.
Tetapi...
Ketika pengumuman hasil plotting keluar (duh, kelihatan kalau "memeng" jadi pengusul KKN ni :v), ternyata tidak ada satu namapun yang "familiar" bagi saya. Ya sudah, nambah teman baru lah *berusaha berpikir positif :D

Hingga pada akhirnya,upacara penerjunan KKN pun dimulai.

Rabu, 1 Juli 2015.
Inilah tampang-tampang teman-teman cewe se-subunit sebelum upacara - yang dibikin-bikin biar kelihatan bahagia wkwk :D
Dari kiri ke kanan ada Galuh (Pend. Dokter Gigi), Mita (Manajemen dan Kebijakan Publik), sayaa, Miftah (Arsitektur), Sinta (Ilmu Hukum), dan Qisthi (Teknik Pertanian).

Dan ketika upacara telah dimulai pun, satu unit sempet ke gini :v

Hingga hari esoknya, sampailah di pondokan. Dan ini adalah suasana ketika "malam pertama di ponodokan". Ohiya, yang dua "lelaki" yang se-subunit ini ada Henry (Akuntansi) yang pakai kaos merah dan satunya ada Arief (Ilmu Keperawatan).

Di hari-hari kemudian, foto di depan spanduk KKN dan foto bareng Ibad - anak pertama dari orang tua pondokan.

Kemudian di minggu-minggu awal, mulai survey, survey, dan survey. 

Rapat, rapat evaluasi, yang selalu menghiasi setiap malam atau siang di minggu awal sampai sekitar minggu ke-6. :v

Ramadhan di sana dan Peringatan Nuzulul Quran yang ada tarian sufi-nya.

Buber se-subunit~

 Pantai, pantai, dan pantai.
Pantai Baru, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara.
Ke pantai pagi-pagi banget, ke pantai siang hari, ke pantai dari sore sampai malem.
Haha maklum, KKN di daerah selatan DIY (Bantul tepatnyaa)

Lebaran (Hari H) disana. Tapi cuma bertiga. Mulai dari malam takbiran sampai hari esoknya, yang sempat foto juga sama Bapak pondokan.

Lebaran usai.
Selamat datang Tepuuuung.
Mulai dari ngupas, marut, penjemuran, penggilingan, sampai pengemasan.

Selain itu, juga ada acara Jambore Santri. Acara yang diikuti oleh santri-santri TPA disana selama dua hari. Jadi mereka menginap di tempat TPA. TPA disana sudah ada beberapa ruang kelas, kantor sekretariatan, dan satu dapur juga.

Hingga pada akhirnya, LPPM dan rombongan pun mendatangi tempat KKN di menjelang minggu-minggu akhir. :D
 

Minggu akhir pun tiba. Selamat datang laporan-laporan. Segera kelar, segera mikir yang lain. *eh

Daaan.. Perpisahan pun tiba.
Terima kasih dan Mohon Maaf, Bapak-Ibu pondokan.
Terima kasih teman-teman KKN. maaf saya "belum bisa usil" ke kalian sampai sekarang. *iykwim

Dan begitulah, "rangkuman" KKN BTL-018-B versi saya. Tidak secara keseluruhan. Hehe.
KKN (hampir) usai. Sedikit nggak nyangka juga. Kan sering denger tu, biasanya yang KKN itu mahasiswa tua. Haha, kan berarti sayaa... ah, sudahlah.
 
Yang penting,
Selamat datang Semester 7!
Selamat datang September!
Selamat datang Te - A!
Bersahabatlah dengan saya yaaa.
back-to-top
Berteman