Setelah sekian lama aku (tak begitu) mencarimu,dari bus ke bus,dari setiap perjalanan pulang ke Ngawi atau berangkat ke Yogyakarta,dari berbagai toko dan swalayan,Akhirnya.. ku menemukanmu,Oh, Permen Jahe.
Hyaaa >o<
Maaf ya, jikalau kalimat-kalimat saya di atas terlihat -eh terbaca lebai.. xD
Permen Jahe?
Yap. Jadi ceritanya begini...
Bermula ketika saya sering (padahal nggak sering-sering banget :/) naik bus untuk perjalanan yang
tidak dekat, yaitu Ngawi-Jogja maupun sebaliknya. Karena bus yang saya naiki bukanlah bus eksekutif, maka sudah biasa dengan berbagai penjual dan pengamen yang keluar-masuk bus. Awalnya saya tidak pernah membeli makanan dari para pembeli tersebut, tapi entah kenapa, lama-kelamaan saya sering "harus beli makanan" di dalam bus - mungkin saya sudah bosan dengan "bau" bus.
Salah satu "makanan" yang sering bisa menolong adalah permen jahe dengan bungkus bening berwarna merah (emh masih bisa disebuh makanan kan?). Kalau ada yang jualan permen itu, entah saya sudah harus beli apa belum, saya biasanya langsung beli. Apalagi setelah mengetahui bahwa ternyata Ibu juga suka permen ini, jadi setiap perjalan pulang, saya pasti beli permen jahe itu sebanyak tiga bungkus (setiap bungkus ada lima perman) dengan harga Rp 5000,00.
Tetapi sejak sekitar dua atau tiga semester ini saya tidak pernah lagi menemukan penjual permen jahe di bus. :( Padahal setiap naik bus mesti berharap banget bisa beli.
Kemudian baru saja bulan kemarin, saya menemukan permen itu di toko dekat lapangan di daerah KKN ketika mau upacara kemerdekaan RI tahun ini. "Kalau disini ada, harusnya permen ini nggak langka dong", pikir saya dalam hati dan membeli beberapa permen itu yang masih tersedia sedikit di dalam toples.
Hingga pada suatu ketika (hyah, lebai lagi dah *maafin!), hari Senin kemarin pergi ke KOPMA (Koperasi Mahasiswa) UGM untuk membeli gunting (harus banget ya, bilang? :v). Terus karena lagi pengen ngirit (wkwk), akhirnya pengen beli permen juga (anggap aja camilan yang lebih bisa awet :p). Setelah melihat-lihat barisan permen, dari bawah ke atas, saya melihat sesuatu yang selama ini (tak begitu) saya cari, Yap, permen jahe. Dan akhirnya saya langsung beli itu permen, tanpa harus mikir-mikir seperti biasanya. Hehe.
Dan ternyata, dengan beli seperti ini, harganya jauh lebih murah. Cukup Rp 4500,00 dapat 39 bungkus. (Kalau kemarin nggak salah ngitung yak - soalnya ukuran per bungkus besarnya pake ukuran berat, bukan jumlah bijian). Kan padahal kalo di bus, Rp 5000,00 cuma dapat 15 bungkus. Hahay. :D
Ini nih, penampakan permen jahe-nya xD |
Salah satu "makanan" yang sering bisa menolong adalah permen jahe dengan bungkus bening berwarna merah (emh masih bisa disebuh makanan kan?). Kalau ada yang jualan permen itu, entah saya sudah harus beli apa belum, saya biasanya langsung beli. Apalagi setelah mengetahui bahwa ternyata Ibu juga suka permen ini, jadi setiap perjalan pulang, saya pasti beli permen jahe itu sebanyak tiga bungkus (setiap bungkus ada lima perman) dengan harga Rp 5000,00.
Tetapi sejak sekitar dua atau tiga semester ini saya tidak pernah lagi menemukan penjual permen jahe di bus. :( Padahal setiap naik bus mesti berharap banget bisa beli.
Kemudian baru saja bulan kemarin, saya menemukan permen itu di toko dekat lapangan di daerah KKN ketika mau upacara kemerdekaan RI tahun ini. "Kalau disini ada, harusnya permen ini nggak langka dong", pikir saya dalam hati dan membeli beberapa permen itu yang masih tersedia sedikit di dalam toples.
Hingga pada suatu ketika (hyah, lebai lagi dah *maafin!), hari Senin kemarin pergi ke KOPMA (Koperasi Mahasiswa) UGM untuk membeli gunting (harus banget ya, bilang? :v). Terus karena lagi pengen ngirit (wkwk), akhirnya pengen beli permen juga (anggap aja camilan yang lebih bisa awet :p). Setelah melihat-lihat barisan permen, dari bawah ke atas, saya melihat sesuatu yang selama ini (tak begitu) saya cari, Yap, permen jahe. Dan akhirnya saya langsung beli itu permen, tanpa harus mikir-mikir seperti biasanya. Hehe.
Dan ternyata, dengan beli seperti ini, harganya jauh lebih murah. Cukup Rp 4500,00 dapat 39 bungkus. (Kalau kemarin nggak salah ngitung yak - soalnya ukuran per bungkus besarnya pake ukuran berat, bukan jumlah bijian). Kan padahal kalo di bus, Rp 5000,00 cuma dapat 15 bungkus. Hahay. :D
ya Allah maaay tadi tak pikir itu menemukan judul sskripsi lho pas baca judulnya...
ReplyDeletewalah, aku udah makan ini sejak awal kuliah, belinya di kopma, dan alasannya sama "camilan awet" :v
ReplyDelete