20 January 2014

#3 Pelajaran Hari Ini

"Tiada salahnya jika kita berangan-angan terlebih dahulu, meskipun angan-angan itu sangat tinggi"

Terkadang aku mendengar, entah sengaja atau tidak, bahwa untuk mencapai hal yang sulit (biasanya dikenal banyak orang itu sulit dan jarang sekali orang yang mencapai titik keberhasilan dari hal tersebut), kita cukup meraih posisi yang "cukup" itu sudah merupakan suatu keberhasilan, tak perlu mencapai puncak dari hal tersebut-apalagi untuk kita yang kemampuannya hanya pas-pasan.

Ah, entah kenapa ketika mendengar sesuatu yang ada hubungannya dengan hal di atas, dalam hatiku rasanya sedang berontak tidak setuju. Tapi entah juga, aku tak bisa menyampaikan secara langsung. Mungkin cukup "senyum" yang mewakilkan suatu tanggapan. Itupun kalau aku mendengar secara sengaja dan secara langsung.

Entah aku orangnya yang keterluan, atau sok gimana, aku tak tau (monggo, orang lain yang menilai). Yang jelas aku hanya orang pas-pasan-ah, maaf aku ralat-hanya orang yang sangat pas-pasan yang cuma sering berangan-angan dan kadang terlalu tinggi angan-angannya. Dan jika ditanya, "Apakah tercapai semua angan-angannya?" Akupun akan menjawab,"Semua? ada yang sudah, belum, dan tidak."

Iya, banyaaak yang belum tercapai :( dan ada yang "sudah tidak tercapai" lagi malah. Yang "sudah tidak tercapai" itu anggap saja karena 'masa aktifnya' sudah habis, haha. Tapi yowes, angan-angan itu tetap ada dan pengennya sih jadi pemacu untuk menjalani keping-keping cerita hidup ini, hehehe. Namanya juga manusia, setan malas, capek dan sebagainya sering kali membuntuti perjalanan ini. Tapi dengan adanya beberapa angan-angan yang sudah tercapai, moga saja bisa jadi senjata buat menghantam mereka (setan malas dan kawan-kawannya).

Ah, sudahlah, Banyak cuap-cuap nantinya malah jadi OOT dan semakin menyeleweng saja. Intinya sih cuma pengen bilang, kalau menurutku berangan-angan atau berangan-angan tinggi nggak ada salahnya atau bahkan merupakan suatu pelengkap dari tercapai tidaknya titik keberhasilan dari suatu hal. Ohiya, nggak cuma berangan-angan sih, berusaha, berdoa dan kawan-kawannya juga pasti dan harus berperan. 

Oke, semoga angan-angan kita semua tercapai dengan indah! :)

13 January 2014

#2 Pelajaran Hari Ini

[Sebenarnya "hari ini" itu adalah tanggal 7 Januari kemarin sih, namun terpaksa ditulis "hari ini" karena biar sesuai dan/atau seragam dengan judul sebelumnya, dan pada waktu "hari ini" itu aku nggak sempat untuk menulis (masih UAS)]

"Kalau nggak pengen ribet, ya nggak usah ceroboh!!"

Sekitar jam 7-an malam, aku barusan sampai rumah dari kampus setelah mengikuti tutorial PDE (Persamaan Diferensial Elementer). Rencananya, setelah itu aku ingin istirahat dulu (baca: tidur) sebelum mulai belajar lagi. Tapi entah mengapa, waktu itu aku ingin menyiapkan terlebih dahulu buku-buku apa saja yang akan aku gunakan buat belajar nanti sama mengecek alat tulis. Ketika aku mengecek alat tulis, tiba-tiba aku teringat kalau tadi waktu ujian ADA (Analisis dan Desain Algoritma) aku belum sempat memasukkan kembali kartu ujianku di kotak pensil. Langsung saja aku segera untuk mengecek, Benar, kartu ujianku tidak ada. Aku coba cari di celah-celah buku dan kertas yang tadi aku bawa dan mencoba mencarinya di seluruh bagian tas. Ternyata tidak ada juga.

Seketika pikiranku jadi nggak tenang karena terlalu kepikiran "besok bagaimana?" (dasar si pemikir!). Langsung aja aku tanya/sms ke beberapa temanku siapa tau ada yang tau tentang "kartu ujian hilang" atau "ujian tanpa kartu ujian".


Sampai pada akhirnya ada jawaban/balasan dari beberapa temanku yang dapat  membuatku kembali "woles". Yaitu datang ke TU dulu siapa tahu kartuku masih benar-benar tertinggal di ruang ujian dan ditemukan pengawas, dan jika tidak ada maka bisa membuat surat pernyataan bermaterai ke akademik untuk mendapatkan kartu pengganti yang hilang. 


Oke, akhirnya aku bisa istirahat dulu sebentar dan lanjut kembali "mendekati" PDE lebih malamnya nanti. Sampai pada esok harinya, aku segera membuat surat pernyataan dan untungnya juga aku masih punya materai. Setelah itu, sekitar jam 8 pagi aku segera ke kampus. Dan ternyata di TU kartuku tidak ada, sehingga aku langsung ke akademik.


Alhamdulillaah, akhirnya aku udah dapat kartu ujian lagi. Jam 9 aku sudah sampai rumah lagi, dan bersiap kembali melanjutkan "mendekati" PDE untuk melawannya jam 1 siang nanti. 

Dari peristiwa hari itu yang aku ceritakan di atas, aku dapat mengambil sebuah pelajaran, bahwa kalau kita nggak ingin ribet dan akhirnya menambah "kegiatan" yang seharusnya bisa tidak kita lakukan, maka kita jangan sampai ceroboh dan melupakan sesuatu hal, baik hal kecil maupun hal besar.


back-to-top
Berteman