[Sebenarnya "hari ini" itu adalah tanggal 7 Januari kemarin sih, namun terpaksa ditulis "hari ini" karena biar sesuai dan/atau seragam dengan judul sebelumnya, dan pada waktu "hari ini" itu aku nggak sempat untuk menulis (masih UAS)]
"Kalau nggak pengen ribet, ya nggak usah ceroboh!!"
Sekitar jam 7-an malam, aku barusan sampai rumah dari kampus setelah mengikuti tutorial PDE (Persamaan Diferensial Elementer). Rencananya, setelah itu aku ingin istirahat dulu (baca: tidur) sebelum mulai belajar lagi. Tapi entah mengapa, waktu itu aku ingin menyiapkan terlebih dahulu buku-buku apa saja yang akan aku gunakan buat belajar nanti sama mengecek alat tulis. Ketika aku mengecek alat tulis, tiba-tiba aku teringat kalau tadi waktu ujian ADA (Analisis dan Desain Algoritma) aku belum sempat memasukkan kembali kartu ujianku di kotak pensil. Langsung saja aku segera untuk mengecek, Benar, kartu ujianku tidak ada. Aku coba cari di celah-celah buku dan kertas yang tadi aku bawa dan mencoba mencarinya di seluruh bagian tas. Ternyata tidak ada juga.
Seketika pikiranku jadi nggak tenang karena terlalu kepikiran "besok bagaimana?" (dasar si pemikir!). Langsung aja aku tanya/sms ke beberapa temanku siapa tau ada yang tau tentang "kartu ujian hilang" atau "ujian tanpa kartu ujian".
Sampai pada akhirnya ada jawaban/balasan dari beberapa temanku yang dapat membuatku kembali "woles". Yaitu datang ke TU dulu siapa tahu kartuku masih benar-benar tertinggal di ruang ujian dan ditemukan pengawas, dan jika tidak ada maka bisa membuat surat pernyataan bermaterai ke akademik untuk mendapatkan kartu pengganti yang hilang.
Oke, akhirnya aku bisa istirahat dulu sebentar dan lanjut kembali "mendekati" PDE lebih malamnya nanti. Sampai pada esok harinya, aku segera membuat surat pernyataan dan untungnya juga aku masih punya materai. Setelah itu, sekitar jam 8 pagi aku segera ke kampus. Dan ternyata di TU kartuku tidak ada, sehingga aku langsung ke akademik.
Alhamdulillaah, akhirnya aku udah dapat kartu ujian lagi. Jam 9 aku sudah sampai rumah lagi, dan bersiap kembali melanjutkan "mendekati" PDE untuk melawannya jam 1 siang nanti.
Seketika pikiranku jadi nggak tenang karena terlalu kepikiran "besok bagaimana?" (dasar si pemikir!). Langsung aja aku tanya/sms ke beberapa temanku siapa tau ada yang tau tentang "kartu ujian hilang" atau "ujian tanpa kartu ujian".
Sampai pada akhirnya ada jawaban/balasan dari beberapa temanku yang dapat membuatku kembali "woles". Yaitu datang ke TU dulu siapa tahu kartuku masih benar-benar tertinggal di ruang ujian dan ditemukan pengawas, dan jika tidak ada maka bisa membuat surat pernyataan bermaterai ke akademik untuk mendapatkan kartu pengganti yang hilang.
Oke, akhirnya aku bisa istirahat dulu sebentar dan lanjut kembali "mendekati" PDE lebih malamnya nanti. Sampai pada esok harinya, aku segera membuat surat pernyataan dan untungnya juga aku masih punya materai. Setelah itu, sekitar jam 8 pagi aku segera ke kampus. Dan ternyata di TU kartuku tidak ada, sehingga aku langsung ke akademik.
Alhamdulillaah, akhirnya aku udah dapat kartu ujian lagi. Jam 9 aku sudah sampai rumah lagi, dan bersiap kembali melanjutkan "mendekati" PDE untuk melawannya jam 1 siang nanti.
Dari peristiwa hari itu yang aku ceritakan di atas, aku dapat mengambil sebuah pelajaran, bahwa kalau kita nggak ingin ribet dan akhirnya menambah "kegiatan" yang seharusnya bisa tidak kita lakukan, maka kita jangan sampai ceroboh dan melupakan sesuatu hal, baik hal kecil maupun hal besar.
No comments:
Post a Comment