25 June 2014

Opini #2 : Masuk Kuliah

Banyak temen-temen yang bilang bahwa "kalau kita tidak ada niat mau memperhatikan kuliah, ngapain masuk kuliah?" (hahaha, kalau kebetulan ada teman yang pernah bicara begitu lagi baca ini, maaf ya, saya tidak merespon secara langsung. Bingung juga :p)
Dan seingetku, reaksi seketika setelah mendengar itu aku hanya diam sejanak (hahaha). Antara setuju dan tidak. Iya sih, kalau nggak ada niat, ngapain juga buang-buang waktu buat masuk kelas. Mending kan waktunya bisa digunain buat hal-hal yang lebih bermanfaat. Nah tapi, kalau gak ada niat terus, mau nggak kuliah terus kah? Siapa tahu niatnya muncul pas udah masuk. Haha, siapa tahu loh yaa. Tapi bukan ini yang membuatku kurang setuju dengan pernyataan di atas. Alasan kuat yang membuatku kurang setuju dan berpatokan "pokoknya bagaimanapun harus masuk kuliah, kecuali emang udah bener-bener nggak bisa dikarenakan oleh suatu hal penting" adalah inget izin dan 'suatu hal'. Izin? iya, entah..ini aku yang belebihan atau gimana, pamitku kepada orangtua di kota Yogyakarta (tepatnya Sleman kan ya?) inilah yang selalu membayang-bayangiku. Ini adalah alasan yang membuatku enggan untuk tidak masuk kuliah (Pengecualian buat yang memang udah bisa di mata kuliah itu. Haha, tapi kalau aku mah, belum bisa, makanya pengen masuk terus). aku nggak ingin seenaknya saja berada di sini. Walaupun memang di kota ini aku ada kegiatan selain kuliah, tapi kuliah inginnya tetep tidak boleh tertinggal. Apalagi ingat pesan dan harapan Ibu-Bapak. Ya, meskipun saat kuliah aku sering tertidur, hilang fokus, dan lain sebagainya. Rasanya hal-hal itu adalah musuh yang memang datang tak diundang. Ingin aku perangi. Tapi... ☹. Ah sudah. Berusaha, berusaha, berusaha! 


-ini hanya sebuah opini-
-sudut pandang dan karakter orang berbeda-beda-

1 comment:

back-to-top
Berteman