24 February 2015

Di Balik Bubur Ada Pesan Sabar

"Untuk beberapa hari, ibu memasak bubur nasi untuk putrinya. Bahkan saat hari itu ada acara "Pesta" - dimana anak-anak SD membawa makan dan minum "spesial" untuk dibawa ke sekolah untuk memperingati salah satu hari besar umat Muslim, dan ibu hanya memasakkan bubur nasi lagi untuk dibawakan putrinya ke sekolah. Padahal teman-teman yang lain membawa makanan yang enak-enak seperti mie goreng, ayam goreng, dan lain sebagainya. Tapi bagaimana lagi, itu memang yang mau dan bisa dimakan oleh putrinya saat itu. Daripada giginya semakin sakit dengan makan yang keras-keras mending bersabar dengan hanya memakan bubur hingga giginya sudah tidak sakit lagi. Itu yang ada di pikiran putri dari ibu itu saat itu."

---

Sebuah cerita nyata beberapa tahun lalu. Dan iya, di cerita itu adalah ibu saya. Saya ingat peristiwa itu karena hari ini. Hari ini - tepatnya malam ini saya kembali makan bubur. Tapi bubur yang sekarang bukan buatan ibu, melainkan bubur instan. "ini" kembali datang. Datang disaat butuh "mikir sejenak untuk cari inspirasi dadakan" (hehe, maaf kalimatnya berlebihan :v) emh mungkin kalau dulu bisa dibilang saat "pesta", tapi sekarang ya itu. Sesuai tingkat umur, haha. Dan yang pasti harus berusaha dinikmati dan sabar. 

Terus jadi inget lirik lagu ini juga "daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi". Haha, iya po? :|

No comments:

Post a Comment

back-to-top
Berteman